Berbagi dengan Difabel di Bioskop Bisik-Bisik - Regional

Bandung - Suasana gedung bioskop CGV di Paskal Hyper Square berubah menjadi riuh, Sabtu. Pagi itu, sekitar 100 difabel memenuhi auditorium 7 gedung pertunjukan untuk nonton bareng.

Di salah satu pintu masuk mal, ratusan orang itu sudah menanti aba-aba dari panitia. Uniknya, di antara mereka ada puluhan tuna netra. Apa sebenarnya yang mereka lakukan?

Ternyata pagi itu sedang diadakan acara bertajuk Bioskop Tanpa Batas. Ini merupakan program nonton bareng yang diadakan komunitas Bioskop Harewos.

Tuna netra yang hadir di acara itu didampingi relawan. Satu tuna netra didampingi satu relawan.

Agung Kurniawan salah seorang relawan untuk kaum difabel ini misalnya. Dia menuntun tiga orang sekaligus ke gedung pertunjukan. Mereka adalah Kinkin, Ryan, dan Farid.

Sepanjang jalan menuju gedung, Agung bercerita tentang pengalamannya kepada rekan-rekan barunya tersebut. "Ini yang kedua kalinya saya ikut jadi relawan. Rasanya menyenangkan," ujar Agung.

Film yang diputarkan panitia Bioskop Harewos hari itu adalah Surau dan Silek, sebuah film garapan sutradara Arief Malinmudo yang diproduksi pada 2017.

Sepanjang film diputar, Agung terlihat berbisik kepada rekannya. Sesekali dia berganti posisi duduk. Agung membisikkan kepada Kinkin yang duduk di sebelahnya. Lalu berpindah posisi duduk di antara Ryan dan Farid.

Agung mengaku ini bukan kali pertama dia menjadi relawan Bioskop Harewos. Menurut dia, ajang ini membuatnya terkesan.

"Kalau menonton film itu sudah biasa, tapi bersama kaum difabel itu saya bisa menjadi penutur cerita. Itu yang tidak biasa," kata Agung.

Dari pertemuan dengan orang-orang baru itu Agung mengaku mendapat banyak manfaat. Bahkan, dia mencoba untuk menjalin hubungan lebih lanjut dengan teman barunya tersebut.

"Saya jadi suka riset tentang tuna netra. Sekarang ini saya sedang menggarap oenulisan naskah film tentang tuna netra. Senang bisa bekerja sama dari pertemuan ini," ungkap Agung.

Sementara bagi Kinkin, acara ini jadi ajang menambah pertemanan. Menurut dia, para visual reader sudah cukup terlatih dalam menarasikan film-film yang diputar bagi penonton difabel ini.

"Bagus, mereka cepat beradaptasi. Kegiatan ini jadi memperbanyak  kenalan," tutur mahasiswa jurusan Sastra Indonesia di Universitas Islam Nusantara tersebut.

liputan6.com

loading...

Related Posts :

0 Response to "Berbagi dengan Difabel di Bioskop Bisik-Bisik - Regional"

Posting Komentar

loading...