Ribuan warga Kabupaten Biak Numfor, Papua, melakukan aksi lanjutan penyalaan seribu lilin menuntut pembebasan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam kasus penistaan agama. Mereka menggelar aksi di Lapangan Remaja Biak, Sabtu malam.
Aksi diselenggarakan Badan Pekerja Klasis Gereja Kristen Injili serta dihadiri tokoh lintas agama, lintas etnis dan masyarakat Nusantara. Aksi ini juga sebagai bentuk penerang melawan kegelapan hukum kasus penahanan Ahok divonis dua tahun penjara karena penistaan agama.
Ketua BP Klasis GKI Biak Selatan Pdt Yustinus Noriwari mengakui, aksi solidaritas warga Biak menyalakan lilin merupakan wujud kebersamaan untuk mendukung pembebasan Ahok dari tahanan atas vonis hukuman kasus penistaan agama.
"Penyalaan lilin sebagai simbol penerang atas keadilan hukum yang mendera Ahok," ujar Yustinus. Seperti diberitakan Antara.
Dia berharap selama aksi solidaritas untuk Ahok warga Biak Numfor diminta senantiasa menjaga Kamtibmas bersama. Sehingga dapat membantu kelancaran kegiatan penyalaan lilin berlangsung kondusif.
Selain menyalahkan lilin juga dilakukan pembacaan pernyataan sikap dari warga Biak, lintas agama dan lintas etnis menuntut terciptanya keadilan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hingga pukul 21.00 aksi solidaritas penyalaan lilin untuk keadilan Ahok mendapat pengamanan personel Polres Biak dan satuan Polisi Pamong Praja.
Bukan hanya di Biak. Ratusan lebih warga di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, juga menyalakan seribu lilin sebagai simbol dukungan Ahok. Seorang warga Kabupaten Jayawijaya, Taufik Petrus Latuihamallo, di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, mengatakan aksi pembakaran lilin tidak bertujuan mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan terhadap Ahok.
"Kami hanya memberikan dukungan bahwa Ahok tidak layak untuk dipenjara. Dia bukan koruptor, pembunuh, pemerkosa, pencuri jadi tidak layak dia ada di dalam penjara," kata Taufik.
Menurut dia, besok tim akan membuka grup WhatsApp dan menampung seluruh dukungan warga serta mengumpul salinan KTP warga untuk dibawa ke Jakara kepada tim Ahok. Ini sebagai bentuk dukungan dari Papua.
"Kami memberikan dukungan kepada tim kuasa hukumnya, untuk meminta penangguhan penahanan, sehingga Ahok bisa berada di luar dan silakan proses hukum boleh berjalan. Itu tujuan kami malam itu," katanya.
Warga yang hadir mencapai ribuan sebab, kata dia, Ahok adalah figur pemimpin yang mempunyai integritas, kejujuran, karakter yang kuat, bekerja untuk rakyat dan melayani masyarakat dengan baik.
"Itulah yang ditunjukan Ahok sehingga simpati rakyat itu datang tanpa kita undang," katanya.
Berdasarkan pantauan, pemasangan seribu lilin yang berlangsung di Halaman Kantor Otonom Wamena, dimulai sekitar pukul 7:13 dan dihadiri ribuan orang, termasuk beberapa pejabat DPRD Jayawijaya, Kepala suku Maluku di Pegunungan Tengah Papua Christian Sohilait dan beberapa tokoh agama. [ang]
merdeka.com
0 Response to "Ikuti kota lain, warga Biak & Jayawijaya gelar aksi lilin buat Ahok"
Posting Komentar