Pengunjung tumpah di hari terakhir Festival Ennichisai di Blok M

Gemerlap lampion bertuliskan huruf kanji menghiasi area Blok M. Asap mengepul keluar dari tenda-tenda berwarna putih yang berjejer di kanan dan kiri jalan, mengirimkan aroma sedap menggoda yang dibawa angin. Suasana ala Jepang dihadirkan di tengah kota Jakarta melalui Festival Ennichisai ke-8.

Minggu, merupakan hari terakhir dari rangkaian festival Ennichisai yang digelar dari tanggal 13 sampai 14 Mei 2017. Lautan manusia memadati jalanan di area ini, mereka berbaur, antara para cosplayer yang memakai atribut lengkap, keluarga yang menikmati akhir pekan, anak muda yang iseng mencari makan ataupun aksesoris menarik.

Pengunjung yang datang rata-rata memadati stand baju bertemakan anime, berburu makanan khas Jepang seperti yakisoba, kakigori, Takoyaki, Tokuni ataupun berdiri di depan panggung utama yang menyajikan pertunjukan pop culture Jepang ataupun traditional culture Jepang.

Bagi para cosplayers dan otaku, Festival seperti ini adalah media bagi mereka untuk menyalurkan ekspresi dan hobi. Selain itu, menurut Reza, seorang Cosplayer yang ditemui di festival tersebut, acara semacam ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi para cosplayers.

"Bagus sih, kita bisa ketemu sama cosplayer lain. Kita juga bisa membagi kegembiraan dengan orang-orang yang minta foto bareng kita," ungkapnya sambil tertawa.

Meskipun penuh sesak dengan pengunjung, menurut Sri yang datang bersama anaknya, festival tahun ini masih kalah ramai bila dibandingkan dengan festival tahun lalu.

"Kalau tahun lalu, pas malam terakhirnya mah lebih dari ini. Kita sampai enggak bisa jalan," ujarnya sembari memegang pundak anaknya.

Festival ditutup tepat pukul 20.00 WIB ditandai dengan nyala kembang api yang dilesatkan ke langit. Sorak sorai pengunjung dan teriakan seorang sopir bajaj di samping Blok M Square yang terkejut dengan suara tersebut menambah riuh suasana.

Meski festival Ennichisai telah usai pukul 20.00 namun ada beberapa stand masih menggelar lapaknya dan melayani pembeli. Keramaian pun mulai berkurang dan pindah ke area parkir di mana para pengunjung kini berjuang untuk keluar dari parkiran yang penuh. [cob]

merdeka.com