Brebes - Beroperasinya jalur Trans Jawa pada arus mudik dan balik, berdampak pada turunnya omzet para pedagang oleh oleh khas Brebes, Jawa Tengah. Banyaknya kendaraan pemudik yang melintas melalui tol ketimbang jalur pantura, menyebabkan jumlah pembeli menjadi turun drastis.
"Biasanya saat arus balik lebaran, terjadi penumpukan kendaraan yang parkir hingga ke badan jalan di pusat oleh-oleh di kota Brebes. Mereka sengaja mampir untuk membeli oleh-oleh khas seperti telur asin dan bawang merah," ujar Arif, pedagang telur asin di Desa Pesantunan, Wanasari, Brebes, Rabu.
Namun, sejak beroperasinya jalan tol Pejagan-Brebes Timur dalam dua tahun terakhir dan tahun ini ditambah hingga Gringsing, pemudik yang mampir untuk membeli oleh-oleh makin turun.
Penyebabnya karena saat ini sudah jarang pemudik yang melewati jalur pantura. Banyak pedagang telur asin dan bawang merah yang kehilangan pembeli sejak beroperasinya ruas tol tersebut.
"Semestinya, momen arus mudik dan balik menjadi berkah, karena banyaknya pemudik yang membeli oleh-oleh," katanya.
Arief mengaku, omzet penjualan telur asinnya menurun hingga lebih dari 50 persen. Pada arus balik sebelum adanya tol, omzet penjualan telur asin dalam sehari bisa mencapi 4.000 butir telur asin. Namun sekarang, sehari tidak bisa sampai menghabiskan 100 telur asin.
Keluhan serupa dikemukakan oleh Dani, pedagang telur asin lainnya. Jika biasanya setiap kali arus balik bisa menjual per hari mencapai 8.000 telur asin, namun kali ini hanya bisa menjual maksimal 5.000 telur asin.
Oleh-oleh khas Brebes ini memang menjadi incaran bagi pemudik yang akan balik ke Jakarta. Mereka yang masih menyempatkan diri melewati pantura biasanya mampir ke pusat oleh-oleh telur asin sebagai buah tangan. Mereka memborong oleh-oleh untuk dibagikan kepada para tetangga di Jakarta maupun teman-teman kantor.
detik.com
0 Response to "Dampak Tol, Omzet Pedagang Oleh-oleh di Pantura Turun Drastis"
Posting Komentar