Pemerintah Kabupaten Banyuwangi punya cara yang sedikit berbeda untuk meningkatkan kedisiplinan kerja para Pegawai Negeri Sipil. Kalau biasanya para PNS absen menggunakan finger print atau sidik jari, Pemkab Banyuwangi justru akan menerapkan face detector atau rekam wajah.
Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, menggunakan alat deteksi rekam wajah lebih akurat, ketimbang menggunakan sidik jari. "Kerja alat face detector ini lebih akurat dibandingkan finger print. Sehingga PNS dapat bekerja lebih jujur dan tepat waktu," katanya.
Menurut Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Banyuwangi, Setyo Puguh Widodo, untuk absensi PNS akan menggunakan fingerspot bertipe revo seri FF-153 BNC.
"Fingerspot Revo FF-153 BNC ini merupakan mesin absensi sekaligus akses kontrol dengan multi identifikasi yaitu wajah, sidik jari, password dan kartu yang dapat digunakan secara terpisah atau bersamaan," sebutnya.
Dengan multi identifikasi memberikan banyak pilihan jika suatu saat terjadi kendala karyawan tidak bisa scan, misal karena kerusakan sidik jari atau sebab lainnya, juga dapat menggunakan fitur kombinasi scan antara kartu, password, sidik jari dan wajah untuk keamanan dan keakuratan absensi. Alat ini dilengkapi dengan infra red kamera yang dapat digunakan scan wajah dalam ruangan gelap sekalipun.
Puguh mengatakan, nantinya setiap PNS Banyuwangi tidak hanya absen menggunakan sidik jari seperti sebelumnya, tapi juga dilengkapi dengan deteksi wajah. Sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya error.
"Menggunakan finger print seperti saat ini, kadang terjadi error. Ada beberapa orang yang sidik jarinya jadi susah dideteksi. Maka kami lakukan penyempurnaan sistem absensi, menggunakan alat face detector ini. Dengan dilengkapi rekam wajah, lebih mudah dikenali karena alat ini bisa mendeteksi wajah secara real time," ujar Puguh. [ibs]
merdeka.com
0 Response to "Disiplinkan PNS Banyuwangi, Azwar Anas bakal gunakan rekam wajah"
Posting Komentar