Hilangnya Presiden Filipina Rodrigo Duterte dari muka publik ternyata memiliki alasan tersendiri. Sang presiden tengah berduka lantaran sepupunya tewas dalam pertempuran dengan kelompok militan Maute di Marawi.
"Sepupu saya yang bertempur dengan Maute, gugur. Dia jadi salah satu korban tewas di sana," ujar Duterte di hadapan sejumlah tamu merayakan Idul Fitri di Istana Kepresidenan, dilansir dari Inquirer, Rabu.
Duterte menyebutkan dirinya sudah memperingatkan sepupunya untuk tidak ikut pertempuran. Sayang, tidak diindahkan dan berakibat tewasnya seorang dari mereka.
Mantan Wali Kota Davao sempat meminta maaf kepada warga Filipina atas pertempuran di Marawi. Dia mengaku langsung mengetahui pertempuran ini akan berlangsung dalam waktu lama.
"Saya tidak senang melihat warga Filipina tewas. Saya tidak ingin kalian menderita, saya tidak puas bahkan jika memenangkan perang ini. Saya ingin perang ini cepat selesai," tuturnya.
Duterte berjanji jika perang selesai, dia akan membangun kembali kota yang telah hancur akibat perang itu. "Saya akan membangun kembali Marawi," janjinya.
Duterte disebutkan tidak tampil di hadapan publik selama beberapa waktu. Padahal, umumnya sang presiden memiliki jadwal yang sibuk dan kerap memberi pidato panjang beberapa kali sehari.
Terakhir kali Duterte tampil di muka publik sepekan lalu.
Sementara itu, warga juga khawatir kesehatan Duterte memburuk dipicu ketegangan yang terjadi di Marawi. Pasalnya, pertempuran antara militer Filipina dengan kelompok Maute yang berbaiat ke Negara Islam Irak dan Syam sudah berlangsung selama enam pekan.
Namun, semuanya dibantah Ernesto Abella, jubir Duterte. "Dia baik-baik saja. Dia sangat baik, hanya sibuk sekali," ujarnya. [che]
merdeka.com
0 Response to "Ikut bertempur di Marawi, sepupu Duterte tewas"
Posting Komentar