Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat melakukan tinjauan ke Pasar Induk Beras Cipinang, guna memantau harga beras, agar tetap stabil. Menurutnya, stok pangan di Indonesia ditentukan oleh stok pangan di Jakarta. Jika stok pangan di Jakarta berkurang, maka stok pangan di seluruh Indonesia akan bergejolak.
"Saya mondar mandir ke pasar induk karena begitu di sini terjadi sesuatu, seluruh Indonesia akan terjadi sesuatu. Beras, gula, bawang indikator atau parameter sangat ditentukan di pasar induk dan peranan food station luar biasa," kata Enggar di Jakarta, Sabtu.
Berdasarkan catatan PT Food Station Cipinang, stok beras saat ini masih terkendali, yakni sebanyak 39.700 ton. Angka ini melebihi batas stok aman sebanyak 30.000 ton. Sementara, stok gula sebanyak 342 ton dan minyak sebanyak 420.000 liter.
"Data secara nasional beras mengalami deflasi 0,06 persen. Secara keseluruhan harga gula pasir turun, semua turun. Yang paling tajam cabai merah keriting 10.000 per kilogram. Bawang putih harganya turun tajam. Telur ayam ras juga turun harganya," imbuhnya.
Dia menambahkan, meski stok pangan telah terdistribusi ke 70 kabupaten kota, namun pihaknya akan tetap menjaga agar ketersediaan pangan tetap terkendali hingga Hari Raya Idul Fitri.
"Masing-masing daerah sudah ada satuan tugasnya sendiri. Jadi kalau ada kekurangan stok, maka bisa langsung kita kirim," pungkas Enggar.
[sau]
merdeka.com
0 Response to "Mendag: Indonesia akan bergejolak jika stok pangan DKI kurang"
Posting Komentar