Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan harga ayam dan telur ayam ras sudah mengalami kenaikan setelah harganya sempat anjlok beberapa waktu lalu. Meski harga kedua komoditi belum setara dengan harga acuan yang ditentukan pemerintah, namun harga tersebut masih dalam batas stabil.
"Daging ayam ada kenaikan. Harga yang terlalu jatuh beberapa waktu lalu, peternak ayam dan telur. Belum pulih tapi membaik kenaikannya. Sampai titik breakeven, harga acuan. Kenaikan mulai menuju ke arah normal," kata Enggar di Rumah Potong Ayam Cakung, Jakarta, Sabtu.
Dia mencatat, harga ayam berada di sekitar Rp 20.000 per ekor, sedangkan harga acuan yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 22.000. Sementara telur ayam ras di tingkat peternak di bawah Rp 16.000, sedangkan harga acuan sebesar Rp 18.000.
Dia mengaku, tidak ada intervensi pemerintah dalam menaikkan harga. Pemerintah sendiri hanya bertugas mengontrol dan mengendalikan harga agar tetap stabil.
"Tapi harga itu jangan diganggu dulu lah. Karena walaupun di bawah acuan tapi harganya tetap stabil. Biar stabil mekanisme pasarnya. Kasian peternak," imbuhnya.
Sementara itu, stok ayam saat ini juga masih stabil. Jumlah ayam karkas dari Rumah Potong Ayam Cakung bisa mencapai 22 ton dalam sehari. Sumber ayam yang di dapat berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Cianjur.
[sau]
merdeka.com
0 Response to "Meski di bawah acuan, Mendag sebut harga ayam stabil"
Posting Komentar