Semangat Mbah Tris, Nenek 79 Tahun Nyantri di Pondok Sepuh Payaman

Magelang - Usia tak menjadi batasan untuk semakin giat beribadah. Seperti Mbah Tris, seorang nenek berusia 79 yang masih bersemangat nyantri di Pondok Sepuh Payaman, Magelang.

"Mau nyari apalagi toh, sudah tua begini ya sebaiknya nyari bekal untuk ke akhirat nanti," tuturnya saat berbincang dengan detikcom di Pondok Sepuh Masjid Agung Payaman, Magelang, Kamis.

Warga Candimulyo, Kabupaten Magelang, ini mengaku tidak ada hal lain yang dipikirkan selain beribadah selama berada di Pondok Sepuh. Keputusannya untuk nyantri selama 20 hari selama bulan Ramadan sudah melalui persetujuan keluarga.

"Keluarga mengizinkan saya tinggal disini selama Ramadhan, kadang-kadang mereka juga ke sini menengok. Nanti kalau sudah selesai mondoknya, ya dijemput," kata nenek dari 17 cucu ini saat istirahat di serambi masjid.

Suaminya sudah meninggal beberapa tahun lalu. Dia mengaku senang saat berada di Pondok Sepuh karena bisa bersilaturahmi dengan para santri lain yang sebayanya.

"Di sini malah jadi banyak teman, banyak silaturrahmi. Coba lihat itu di dalam masjid, banyak santri dari Magelang ataupun dari luar Jawa," ujarnya.

Baca juga: Tekad Mbah Siradj Mendirikan Pesantren Lansia di Magelang

Senada dengan Sutrisno, Lutinah, santri dari Dusun Karang, Desa Kebondalem, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, juga mengaku berniat mencari bekal ibadah selama mondok di Pondok Sepuh. Dia bahkan sudah menghabiskan 9 bulan Ramadan di Pondok Sepuh.

Dia mengaku tidak memiliki kegiatan lain di rumahnya, sementara 4 anaknya sudah berkeluarga.

"Niat saya mondok disini ya yang pasti nyari bekal untuk ke akhirat, kalau tidak dicari sendiri kurang mantap. Njagakke dari suami atau anak juga amalannya berbeda-beda," kata nenek 13 cucu dan 1 buyut itu.

Meski demikian, Mbah Lutinah tak pernah putus mendoakan keluarganya setiap hari sesudah menjalankan salat fardhu.

Dia juga mengaku nyaman mondok di Pondok Sepuh meski harus menjalankan berbagai rutinitas ibadah sejak dini hari hingga tengah malam.

"Setiap hari ngajinya disini empat kali. Masih ada saling menyimak Alquran, mendengarkan ceramah Pak Kiai, dan lainnya," katanya.

Salah satu santri Pondok Sepuh.

Meskipun padat kegiatan, dirinya tak lelah dan bosan. Segala aktivitas keseharian bisa dilakukan karena fasilitas juga telah tersedia.

"Nyatri ke sini itu tinggal bawa niat beribadah, badan sehat dan bawa bekal uang, sudah cukup. Penjual makanan di sini juga banyak, mau makan apa pun ada," ungkapnya.

Meski harus berbagi ruang dan tempat istirahat dengan santri lain, Lutinah tak masalah. Karena bagi dia dan seluruh santri sepuh, hal terpenting adalah beribadah, meraih berkah sebanyak-banyaknya di bulan Ramadan.

detik.com

loading...

Related Posts :

0 Response to "Semangat Mbah Tris, Nenek 79 Tahun Nyantri di Pondok Sepuh Payaman"

Posting Komentar

loading...