JAKARTA, - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Sa'adi meminta agar perbedaan waktu mengenai penetapan Hari Raya Idul Fitri tak perlu dipertentangkan.
Zainut mengatakan, perbedaan tersebut adalah kewajaran yang harus disyukuri.
"Perbedaan tersebut harus tetap kita terima sebagai sebuah kewajaran dan tidak perlu dibesar-besarkan. Apalagi, kita pertentangkan sehingga menimbulkan permusuhan," ujar Zainut dalam siaran pers yang diterima, Selasa.
Menurut Zainut, masih ada sebagian umat Islam yang berbeda dalam penentuan tanggal 1 Syawal 1438 Hijriah, sehingga waktu pelaksanaan Lebaran berbeda dengan yang telah ditetapkan pemerintah.
Menurut dia, hal tersebut sebenarnya tidak mengurangi kekhidmatan dalam menunaikan ibadah.
"Semua harus tetap dibangun dalam bingkai persaudaraan Islam dan persaudaraan kebangsaan," kata Zainut.
Meski demikian, menurut Zainut, perbedaan waktu tersebut seharusnya tidak perlu terjadi jika sebelumnya pimpinan jemaah atau para tokoh dari kelompok agama Islam tersebut bersedia bertanya atau berdiskusi tentang metode penentuan tanggal 1 Syawal.
Zainut mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Agama sebenarnya sudah mengambil kebijakan melalui Sidang Isbat.
Sidang Isbat tersebut diikuti oleh semua kelompok yang mewakili organisasi Islam di tingkat pusat, tokoh agama Islam dan ilmuan yang ahli di bidangnya.
"Hal ini diharapkan bisa mengakomodasi semua kelompok dan golongan. Baik yang menggunakan metoda hisab maupun rukyah. Sehingga, diharapkan hasilnya lebih akurat dan bisa diterima oleh semua umat Islam di Indonesia," kata Zainut.
Pemerintah, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1438 Hijriah pada Minggu.
Ada beberapa kelompok yang berbeda dalam penetapan 1 Syawal.
Jemaah An Natsir di pesisir Danau Mawang, Sulawesi Selatan dan jemaah Naqsabandiyah di Padang sudah merayakan Lebaran pada Sabtu.
Umat Muslim di sekitar Masjid Jami Al Marzuqiyah di RT 016/RW 03 Kelurahan Cipinang Muara, Jakarta Timur, menunaikan Shalat Id pada Senin.
Lalu, ratusan jemaah Islam Aboge di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah, merayakan Idul Fitri pada Selasa ini.
kompas.com
0 Response to "Waketum MUI: Perbedaan Waktu Idul Fitri Tak Perlu Dipertentangkan"
Posting Komentar