Sidoarjo -
Salah satu yang menjadi korban Helikopter Basarnas yang jatuh di Dieng adalah Kapten Laut Ii Solihin. Jenazah Solihin tidak dibawa ke rumah dinasnya di Perumahan Dinas Lanudal Jalan Citarum 8, Sidoarjo, namun langsung dibawa ke Cirebon.
"Dia asli Cirebon. Jenazah dibawa ke sana, ke rumah orang tuanya," ujar Sri Nela, salah satu tetangga Solihin di rumah dinasnya, Senin.
Sri adalah tetangga yang rumahnya tepat di samping rumah dinas Solihin. Sri diberi tugas menjaga rumah Solihin karena seluruh keluarga besar istrinya langsung bertolak ke Semarang untuk kemudian menuju ke Cirebon.
"Istri dan mertua pak Solihin berangkat tadi pagi, jam 07.00 WIB, ke Semarang untuk melepas jenazah. Dari Semarang, mereka menuju ke Cirebon," kata Sri,
Foto: Imam Wahyudiyanta/detikcom |
Sri mengatakan, Solihin merupakan pribadi yang baik dan sopan. Dia selalu ramah kepada para tetangga meski belum lama tinggal di rumah dinas. Solihin, kata Sri, baru empat bulan tinggal di rumah dinas setelah menikah.
"Pak Solihin baru menikah empat bulan, menempati rumah dinas ya setelah menikah," lanjut Sri.
Sri menambahkan, istri Solihin bernama Riski Ananda yang merupakan warga Krian, Sidoarjo. Bila Solihin bertugas, Riski memang sendirian di rumah, tetapi kadang kala orang tuanya menemani saat ia sendirian di rumah.
 Foto: Imam Wahyudiyanta/detikcom |
Saat ini, Riski tengah mengandung tiga bulan, buah hatinya dengan Solihin. Tentu saja hal ini memukul hatinya. Salah satu firasat yang Sri ketahui adalah, Riski sempat meminta Solihin agar tidak terbang sebelum peristiwa itu terjadi.
"Lewat telepon, Kiki meminta agar suaminya tak terbang dulu, mungkin sudah firasat karena ia hamil tiga bulan," tandas Sri.
Di depan rumah dinas Solihin saat ini sudah didirikan tenda untuk para pelayat yang datang. Hingga pukul 13.45 WIB, suasana di ruamh dinas Solihin relatif sepi karena para pelayat kebanyakan datang pada pagi hari tadi.
detik.com
0 Response to "Solihin Belum Lama Menikah, Tinggalkan Istri yang Hamil 3 Bulan"
Posting Komentar