Ribuan warga Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat malam ini berkumpul untuk menggelar aksi menyalakan 1.000 lilin di Kawasan Taman Keluarga Berencana Jalan Menteri Supeno.
Aksi keprihatinan terhadap vonis Basuki Tjahaja Purnama dalam kasus penistaan agama ini digelar mengenakan baju serba merah. Berbeda dengan kota lainnya yang mayoritas mengenakan baju warna hitam.
Mereka mulai berkumpul sekira pukul 19.00 WIB di Kawasan Taman KB, Kota Semarang satu per satu menyalakan lilin. Baik lilin yang dibagikan oleh panitia maupun lilin yang mereka bawa sendiri dari rumah mereka masing-masing. Kemudian, saling bergantian beberapa tokoh masyarakat melakukan orasi.
Tokoh lintas Agama yang ikut hadir, Komang Jananuraga, mengatakan, suasana malam ini aura yang dirasakan adalah munculnya kembali gerakan sumpah pemuda.
"Aura yang saya rasakan malam ini adalah sumpah pemuda dibangun dan itulah kita rasakan hari ini.
Teman-teman harus tahu Indonesia ditakdirkan untuk Berbhineka Tunggal Ika," ujarnya.
Sementara, tokoh agama lainnya, Andi Gunawan merasakan merahnya baju yang dikenakan oleh seluruh warga Kota Semarang yang hadir dalam aksi 1.000 lilin ini adalah cermin dan wujud semangat persatuan warga yang menggelora.
Andi menambahkan, nyala api lilin yang dibawa ribuan warga merupakan cerminan semangat untuk melawan ketidakadilan dan ketidakjujuran yang menimpa Ahok sehingga divonis 2 tahun penjara dalam kasus penistaan agama.
"Kita punya masing-masing memegang lilin, nyala lilin adalah kejujuran kita yang melihat ketidakkejujuran di sana. Ketidakjujuran dan ketidakadilan yang menimpa Ahok sebagai seorang pejabat yang ingin menegakan keadilan dan kejujuran itu sendiri mendapatkan perlawanan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab," paparnya.
Selain melakukan orasi, ribuan warga juga secara bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan sebagai wujud semangat dan kecintaan terhadap bangsa Indonesia. Beberapa lagu kebangsaan yang dilantunkan bersama di antaranya; Lagu kebangsaan Indonesia Raya, Lagu Indonesia Tanah Air Beta dan Lagu Rayuan Pulau Kelapa yang didirijeni oleh Lintang.
Kemudian juga hadir Heydi Ibrahim vokalis grup band rock and roll Power Slaves asal Kota Semarang yang melantunkan lagu ciptaanya berjudul; "Temani".
Dalam orasinya, Heydi menyatakan meski Ahok telah dibui karena divonis 2 tahun penjara di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, namun akan muncul Ahok-Ahok lain dengan semangat yang sama untuk memperjuangkan keadilan dan kejujuran dalam menjalankan tugasnya sebagai pejabat negara.
"Kita sapa Koh Ahok yang masih menjalankan tugas dan kewajibannya di sana. Tapi perlu kita ingat, masih ada dan akan ada Ahok-Ahok lainnya yang akan bermunculan. Akan ada Ahok-Ahok yang akan hadir di Indonesia kita ini," pungkas Heydi usai melantunkan lagu. [rnd]
merdeka.com
0 Response to "Ribuan warga Semarang nyalakan 1.000 lilin untuk NKRI"
Posting Komentar