PPP: Pernyataan Panglima TNI soal Senjata bukan Manuver Politik

Jakarta - Ketua Setara Institute, Hendardi menganggap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sedang berpolitik terkait pernyataan pembelian 5.000 senjata. Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani tak sependapat dengan pernyataan Hendardi.

"PPP tidak melihat bahwa pernyataan Panglima TNI tersebut sebagai sebuah bentuk langkah atau move politik," kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada wartawan, Senin.

Baca juga: Setara: Panglima TNI Cari Momentum Politik, Jokowi Mesti Hati-hati

Baca juga: Anggota Komisi I DPR Minta Gaduh Isu Pembelian Senjata Diakhiri

Meski demikian, Arsul memandang sepatutnya Gatot tak melempar pernyataan soal senjata itu di publik. Pada akhirnya, kata Arsul, ucapan Gatot menimbulkan kontroversi.

"Meski kami berpandangan jika isu tersebut lebih baik disampaikan dalam ruang tertutup, bukan untuk konsumsi publik yang pada akhirnya menimbulkan kontroversi baru," tegas Arsul.

Baca juga: Fadli Zon: Panglima TNI Tak Berpolitik, Soal Senjata Masih Tugas Dia

Baca juga: Sengkarut 'Senjata Ilegal', Pengamat: Apa Untungnya Gaduh Begini

Sebelumnya, Ketua Setara Institute Hendardi angkat bicara terkait isu panas 5.000 pucuk senjata. Ia menyarankan Presiden Jokowi hati-hati menyikapi polemik yang bermula dari pernyataan Gatot ini. Ada hal-hal lain yang harus dipertimbangkan.

"Presiden Jokowi mesti berhati-hati mengambil sikap atas Panglima TNI. Karena Panglima TNI sedang mencari momentum untuk memperkuat profil politik bagi dirinya, maka tindakan atas Gatot Nurmantyo haruslah merupakan tindakan normatif dan biasa-biasa saja, sehingga cara-cara politik yang tidak etis yang sedang diperagakannya secara perlahan menjadi layu sebelum berkembang," ujar Hendardi dalam keterangannya.

penyelundupan 5.000 senjata panglima tni arsul sani setara institute

detik.com

loading...

Related Posts :

0 Response to "PPP: Pernyataan Panglima TNI soal Senjata bukan Manuver Politik"

Posting Komentar

loading...