Sering Curhat di Twitter SBY Dianggap Seperti Anak Kecil
Koordinator Nasional Jaringan Duta Joko Widodo Joanes Joko menilai sikap mantan Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY bak anak kecil yang sedang mencari perhatian. Sebab akhir-akhir ini SBY serba emosional dan sensitif.
"Tampaknya sikap ini merupakan manifestasi salah satu strategi pertarungan politik pilkada DKI Jakarta, Strategi Politik Terzalimi," kata Joanes dalam siaran pers Rabu 8 Februari 2017.
Menurut Joanes strategi yang dilakukan SBY dan pendukungnya ini terkesan mencari perhatian. Bahkan cenderung mendelegitimasi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sedang fokus bekerja.
Joanes berpendapat respons SBY terhadap berbagai serangan yang ditujukan kepadanya berbeda sekali dengan yang apa dilakukan Jokowi. Misalnya kala Jokowi disadap saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ia tak emosional.
Menurut Joanes tak ada yang menzalimi SBY. Namun yang terjadi adalah orang-orang di sekitar SBY yang menariknya menjadi sosok partisan dan bukan negarawan yang bijak.
Joanes mengatakan Duta Joko Widodo akan mendukung dan menaruh hormat besar jika SBY berkenan mencurahkan sumbangsih dengan membantu Jokowi memberikan solusi. Di antaranya soal mangkraknya berbagai proyek yang terjadi di masa pemerintahan SBY seperti proyek Hambalang 34 proyek pembangkit listrik pembangunan rel kereta api dan kasus Bank Century. Selain itu pembunuhan Munir yang hampir selama pemerintahan SBY tidak bisa diungkap secara terbuka.
"Bangsa ini tidak akan besar kalau para mantan pemimpinnya tidak berjiwa besar dan negarawan," kata Joanes. Duta Joko Widodo menyarankan agar SBY sebaiknya mencontoh jejak dan teladan B.J. Habibie. Menurut Joanes Presiden Indonesia ke-3 itu telah menjadi seorang pandita bijaksana.
SBY beberapa kali mengeluh lewat akun resmi Twitternya @SBYudhoyono. Senin 6 Februari 2017 SBY menulis via Twitter soal rumahnya yang 'digeruduk' massa.
"Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," cuit SBY sekitar pukul 15.05 WIB Senin 6 Februari..
Selain soal kedatangan orang di depan rumahnya SBY menuliskan kekecewaannya karena merasa tidak mendapatkan keadilan di negaranya sendiri. "Kecuali negara sudah berubah Undang-Undang tak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak memberi tahu saya. *SBY*," tulis SBY.
Keluhan SBY via Twitter bukan kali pertama. Pada Oktober tahun lalu Presiden Indonesia keenam itu juga mengeluh melalui Twitter. Ketika itu muncul wacana SBY menyimpan dokumen asli Tim Pencari Fakta kasus kematian aktivis hak asasi manusia Munir.
tempo.co
0 Response to "Sering Curhat di Twitter, SBY Dianggap Seperti Anak Kecil"
Posting Komentar