Jakarta - Bom yang meledak di Kampung Melayu, Jakarta Timur disebut Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai ibunya setan alias Mother of Satan. Bom tersebut merupakan bom yang sering digunakan kelompok ekstremis ISIS.
Daya ledak bom tersebut cukup tinggi. Bahkan dalam ledakan di Kampung Melayu pada Rabu mampu membunuh 5 orang dan 11 orang luka-luka.
Bahan bom tersebut menggunakan TATP. Bahan TATP itu kemudian dikenal dengan istilah 'Mother of Satan' merujuk pada daya ledaknya yang tinggi dan mudahnya mendapatkan bahan racikan bom tersebut. Teknisi Ledakan Angkatan Darat Amerika Serikat men menyebut bahan ini merupakan bahan peledak yang tidak stabil.
Bahan hidrogen peroksidan dan aseton yang menjadi komponen utama 'Mother or Satan' sangat mudah diperoleh dan diolah menjadi bahan peledak. Hanya dengan beberapa gram TATP, dapat menghasilkan ledakan yang cukup tinggi. Namun bahan peledak TATP jarang terlihat di zona-zona perang seperti di Irak dan Afghanistan karena ketidakstabilannya.
Sementara itu, Pusat Kontra Terorisme Nasional Amerika Serikat mencantumkan TATP sebagai bahan peledak umum dan tergolong mudah untuk disintesis. Mereka juga menyebut bahan TATP sangat tidak stabil dan peka terhadap panas, goncangan dan gesekan.
Profesor Kimia dari University of Rhode Island, Jimmie Oxley mengatakan, pembuatan bom dari bahan yang mudah didapat karena para teroris kesulitan mendapatkan bahan peledak militer. "Di Eropa, mengakuisisi aseton dan peroksida menjadi lebih mudah daripada bahan peledak lainnya," ujar Oxley.
Bukan cuma di Kampung Melayu, penggunaan bom 'Mother of Satan' juga mendunia oleh pelaku teror. Berikut ulasannya:
detik.com
0 Response to "Daftar Teror Bom Mother of Satan: Dari London Sampai Kampung Melayu"
Posting Komentar