JAKARTA, - Kementerien luar negeri Indonesia membenarkan kabar yang menyebut sejumlah warga Indonesia berada di kota Marawi, Filipina.
Juru bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir mengatakan, para WNI adalah anggota Jamaah Tablig dari beberapa kota yang berada di Marawi dalam rangka berdakwah.
Baca: Umat Muslim Kota Marawi Lindungi Warga Kristen dari Militan Maute
Dalam siaran pers yang dikirim ke sejumlah media, Arrmanatha mengatakan, sebanyak 10 orang WNI dipastikan sebagai anggota JT yang sedang menjalankan dakwah selama 40 hari.
"Satu orang lagi adalah WNI yang telah menikah dengan warga setempat dan sudah cukup lama tinggal di kota Marawi," tambah Arrmanatha.
Arrmanatha melanjutkan, pihak Kemenlu juga sudah mengidentifikasi keberadaan para WNI tersebut.
"Konsulat jenderal Indonesia sudah berkordinasi dengan kepolisian provinsi Lanao del Sur di Marawai untuk melindungi para WNI itu," tambah Arrmanatha.
Saat ini, tambah Arrmanatha, kesepuluh WNI yang tengah berdakwah itu sejauh ini dalam kondisi aman.
"KJRI terus melakukan komunikasi dengan kepolisian setempat untuk memberikan perlindungan," Arrmanatha menegaskan.
Kesepuluh WNI itu adalah Denny Purwasubekti, Handris, Slamet Riyadi Winoto, Ahmad Wahyudi, Della Sunjaya, dan Andri Supriyanto semuanya berasal dari Bandung.
Sementara Ahmad Saran dan Wawan Sadira adalah kakak beradik asal Tasikmalaya. Yusup Burhanudin dari Bogor, Hery Endang dari Karawang, dan Wifiek Gunawan yang berasal dari Kendari.
Baca: Sejumlah Anggota Militan Penyerbu Kota Marawi Berasal dari Indonesia
Sebelumnya, pemerintah Filipina sempat mengatakan, kelompok militan Maute yang menyerbu kota Marawi terdiri dari orang-orang asing.
Bahkan juru bicara militer Filipina Brigadir Jenderal Rastituto Padilla mengatakan, di antara anggota militan yang tewas terdapat warga Indonesia, Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lain yang tak disebutkannya.
kompas.com
0 Response to "Kemenlu: 10 WNI di Kota Marawi Bukan Anggota Kelompok Maute"
Posting Komentar