Kongres PMII akan perkuat Pancasila dan cegah radikalisme

Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka langsung kongres ke XIX Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia yang digelar di Palu, Sulawesi Tengah. Selain Kepala Negara, kongres PMII ini juga akan dihadiri sejumlah menteri kabinet kerja dan pimpinan lembaga negara. Mulai dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan Wakil Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan Bahrullah Akbar.

"Pagi ini sudah mulai masuk rangkaian acara, ada dialog atau kuliah umum bersama Menteri Agama. Malam nanti ada wakil ketua BPK, kemudian pukul 19.00 WITA ada Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Pukul 21.00 WITA nanti ada Menteri Desa," kata Ketua Panitia Nasional Kongres PB PMII, Yakin Simatupang saat berbincang dengan merdeka.com di Palu, Senin.

Kongres PMII kali ini mengusung tema Meneguhkan Konsensus Bernegara untuk Indonesia Berkeadaban. Bukan tanpa alasan, pemilihan tema ini dilatarbelakangi kondisi Indonesia masa kini yang diwarnai konflik antiPancasila.

"Pada momentum kongres ini kita ingin menegaskan bahwa konsensus bernegara kita itu ya Pancasila. Itu sudah final dan harga mati. Pandangan-pandangan yang ingin melakukan tindakan di luar Pancasila atau antiPancasila saya kira itu inkonstitusional," tegasnya.

Yakin memastikan PMII akan mendorong kerja sama dengan pemerintah dalam pengembangan pemuda dan memerangi radikalisme di kampus-kampus. Kerja sama ini akan dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara PB PMII dengan kementerian terkait.

"Nanti di pembukaan kita akan ada MoU di hadapan Presiden. Soal pengembangan pemuda PB PMII bersama Menpora, kemudian nanti ada MoU dengan Menristek Dikti memerangi radikalisme di kampus," ujarnya.

Yakin menambahkan, kongres PB PMII ke XIX ini akan dihadiri 238 Cabang PMII se-Indonesia dan 25 pengurus koordinator cabang atau PKC setingkat provinsi/gabungan provinsi. Akan ada 15 kandidat yang akan bertarung menjadi ketua umum PB PMII untuk periode 2017-2019.

"Syarat yang harus dipenuhi kandidat adalah dia harus punya IPK minimal 3,00. Dia harus S2, atau sedang S2. Usianya tidak boleh lebih dari 30 tahun. Dan dia harus dinyatakan lolos dari tes bebas narkoba. Kemudian dia harus sudah mengikuti debat kandidat di lima kota di Makassar, Pontianak, Bandung, Solo, dan Medan," ucapnya. [noe]

merdeka.com

loading...

Related Posts :

0 Response to "Kongres PMII akan perkuat Pancasila dan cegah radikalisme"

Posting Komentar

loading...