Partai Persatuan Pembangunan membentuk Majelis Penyelamat Partai dengan tujuan agar dua kubu yaitu kubu Romahurmuziy dan kubu Djan Faridz dapat bersatu. Majelis Penyelamat Partai pun akan segera menyelenggarakan Musyawarah Nasional Alim Ulama untuk dapat mempersatukan keduanya.
Ketua Umum PPP hasil Muktamar Pondok Gede, Romahurmuziy mempertanyakan niatan Munas tersebut apabila bertujuan untuk mencari damai antara dua kubu. Sebab, kata dia, PPP telah menyelenggarakan Munas Islah beberapa waktu lalu yang menetapkannya sebagai Ketua Umum dan menurutnya saat ini PPP yang dipimpinnya telah mengakomodir kader dari kubu Djan Faridz.
Terlebih, kata Romi, Munas Ulama diprakarsai oleh Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam dan Abraham Lunggana yang hadir dalam konferensi pers pengumuman Munas Alim Ulama. Keduanya, lanjut Romi, pernah ingin maju sebagai calon Ketua Umum Pada Muktamar di Pondok Gede, Jakarta. Sehingga, Romi mencium gelagat keduanya bukan untuk mempersatukan dua kubu di PPP.
"Kalau saya melihat ini kan hal yang saya katakan lucu saja karena kan kalau dilihat yang melakukan konferensi pers, saudara Lulung, saudara Usama. Dua-duanya calon ketua umum waktu Muktamar Pondok Gede. Ngapain bikin acara. Jadi jangan terlalu kelihatan lah, malu-maluin," kata Romi usai menghadiri pelantikan Gubernur di Istana Negara, Jakarta, Jumat.
Romi mengatakan, pada prinsipnya menghargai tujuan Munas Ulama tersebut apabila bertujuan untuk benar-benar dapat menjadi jalan bagi dua kubu bersatu. Namun, anggota Komisi III DPR ini mempertanyakan siapa pihak yang akan menyelenggarakannya. Terkait, Majelis Penyelamat Partai yang ingin menggelar Munas, Romi menyebutkan Majelis itu tak terdaftar dalam struktur partai. Lembaga Penyelenggara Munas, kata Romi, seharusnya 'dikenal' oleh pengurus harian sampai Majelis yang ada di partai berlambang Kabah ini.
"Jadi saya tidak mengenali lembaga lain," katanya.
Majelis Penyelamat Partai yang anggotanya disebut terdiri dari anggota PPP baik kubu Romahurmuziy maupun Djan Faridz sepakat menggelar Musyawarah Nasional dengan para alim ulama pendiri partai. Tujuannya satu, menyelesaikan masalah internal PPP. Rencananya, Munas akan digelar 23-24 Mei 2017.
"Tiga tahun tergadai persoalan yang melahirkan masalah kontra produktif memutuskan untuk menyelamatkan PPP dari kepunahan. Oleh karena itu, kita perlu arahan dari ulama bekas pendiri partai musyawarah untuk menyelesaikan masalah ini," kata Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam di Hotel Grand Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis.
Ada tiga hal yang akan dibahas dalam Munas. Utamanya soal pertanggungjawaban Ketua Umum PPP muktamar versi Jakarta Djan Faridz dan juga Ketua Umum PPP versi muktamar Surabaya Romahurmuziy atas konflik yang terjadi selama tiga tahun terakhir.
PPP sangat mungkin mengikuti jejak politik Golkar dalam menyelesaikan konflik internal. Yakni memilih nakhoda baru. Dalam PPP disebut imam baru. Anggota Majelis Tinggi PPP Anwar Sanusi tidak menampik Munas ini sekaligus menjadi ajang pencarian ketua umum baru. [rnd]
merdeka.com
0 Response to "Romahurmuziy anggap Majelis Penyelamat PPP lucu dan malu-maluin"
Posting Komentar