JAKARTA, - Polri memperketat penjagaan di pos dan markas mereka menyusul serangan dua terduga teroris ke Markas Polda Sumatera Utara.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, peningkatan pengamanan ini untuk mewaspadai kemungkinan serangan susulan terhadap kepolisian.
"Kita tetap waspadai bahwa kemungkinan serangan terhadap Polri masih tetap ada. Oleh sebab itu, pengamannan di pos atau mako Polri ditingkatkan," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Minggu.
Dua terduga teroris menyerang polisi di Polda Sumut pada Minggu subuh. Satu polisi tewas ditikam.
Sementara satu pelaku tewas ditembak dan pelaku lain kritis.
Polisi menduga serangan di Polda Sumut dilakukan teroris setelah mengetahui adanya perintah dari Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan warga negara Indonesia di Suriah yang menjadi pengikut ISIS.
Bahrun Naim disebut mengimbau pengikutnya untuk melakukan aksi amaliah.
"Indikasinya mungkin rekan-rekan kemarin dengar ada imbauan dari Bahrun Naim bahwa mereka diminta untuk amaliah, apapun yang di dia, kalau dia enggak punya bom pakailah sajata apa aja untuk menyerang," ujar Setyo.
Setyo juga menyinggung kasus penangkapan tiga orang terduga teroris oleh Densus 88 di Medan beberapa waktu lalu.
Tiga pelaku yang ditangkap itu juga merencanakan aksi teror. Pihak Densus 88 sedang menyelidiki apakah dua terduga teroris ini ada kaitannya dengan yang ditangkap sebelumnya.
"Ini kelihatan masih kelompok mereka atau sel lain yang melakukan serangan yang sama," ujar Setyo.
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian sebelumnya mengatakan, Bahrun Naim menjadi aktor utama dalam sejumlah rencana teror di Indonesia, salah satunya pengeboman yang menargetkan Istana Presiden.
Menurut Tito, Bahrun mengendalikan dan membiayai jaringan terorisnya dari Suriah.
Tito menjelaskan, sejumlah pelaku yang ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri baru-baru ini merupakan sel kecil bentukan Bahrun.
kompas.com
0 Response to "Ada Perintah Bahrum Naim, Polisi Tingkatkan Pengamanan di Markas"
Posting Komentar