Beijing - Otoritas aviasi sipil China menjatuhkan denda pada maskapai ternama Emirates yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab. Maskapai penerbangan jarak jauh terbesar di dunia itu juga dilarang menambah destinasi dan pesawat baru di China selama enam bulan. Ini dilakukan menyusul dua insiden "operasi tidak aman" yang melibatkan pesawat milik maskapai tersebut.
Badan Aviasi Sipil China, Civil Aviation Administration of China menyatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis, kru Emirates bertanggung jawab atas insiden pada 17 April lalu ketika sebuah pesawat Emirates terbang pada ketinggian yang salah, dan kemudian insiden pada 18 Mei lalu, ketika sebuah pesawat hilang kontak sementara dengan menara lalu lintas udara.
Kedua insiden itu terjadi di atas wilayah Xinjiang, China barat.
Sebagai sanksi atas insiden-insiden tersebut, pihak CAAC mengharuskan Emirates membayar denda 29 ribu yuan dan memanggil para pejabat senior maskapai tersebut untuk melakukan pertemuan. Namun tidak disebutkan lebih detail mengenai pertemuan tersebut.
Sementara itu, juru bicara Emirates mengatakan, pihak maskapai akan bekerja sama penuh dengan CAAC dan melakukan semua tindakan yang telah direkomendasikan.
Namun menurut Corrine Png, direktur perusahaan riset transportasi Crucial Perspective, sanksi ini tak akan berdampak signifikan pada pendapatan Emirates, karena China hanya menyumbang 3 persen dari total kapasitas Emirates.
detik.com
0 Response to "China Beri Sanksi ke Emirates Atas 2 Insiden 'Operasi Tidak Aman'"
Posting Komentar