IPW: Penyerang Polisi Diduga Manfaatkan Momentum HUT Bhayangkara

JAKARTA, - Indonesia Police Watch menduga peristiwa penyerangan terhadap personel kepolisian pada Jumat malam, memanfaatkan momentum HUT Bhayangkara hari ini, Sabtu. Aksi penyerangan tersebut membuat kepolisian harus meningkatkan kewaspadaan.

"Penusukan dua anggota polisi di dekat Mabes Polri adalah kado hitam untuk Hari Bhayangkara 2017. Kasus itu juga sekaligus penghinaan terhadap institusi Polri karena terjadi tak jauh dari Markas Besar Kepolisian," ujar Presidium IPW Neta S Pane saat dihubungi, Sabtu.

Neta mengatakan, serangan di dekat Mabes Polri tersebut menunjukkan bahwa pelaku penyerangan semakin nekat dalam menjalankan aksinya. Menurut Neta, seakan para pelaku ingin menyampaikan pesan bahwa mereka menantang Polri.

Baca: Kronologi Penusukan Polisi di Masjid Falatehan Dekat Mabes Polri

Menurut Neta, dengan adanya kasus ini, Polri wajib meningkatkan kewaspadaan, kepekaan dan profesionalisme. Perang terbuka yang dilakukan para pelaku perlu disikapi Polri dengan memerangi jaringan teroris hingga ke akar dan membongkar siapa yang menjadi otak penyerangan beruntun terhadap polisi akhir-akhir ini.

"Apalagi, saat ini para teroris semakin agresif dan nekat, serta berani menyebarkan secara terbuka rencana serangannya ke jajaran kepolisian," kata Neta.

Dua anggota polisi diserang oleh seseorang di masjid di Jalan Falatehan, Jakarta Selatan, Jumat malam. Dua polisi yang menjadi korban penusukan adalah AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Bachtiar.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.40 WIB. Pelaku penusukan kemudian tewas ditembak setelah mencoba melarikan diri.

Baca: Usai Teriak Thoghut, Pelaku Tikam Polisi di Masjid Dekat Mabes Polri

 

kompas.com

loading...

0 Response to "IPW: Penyerang Polisi Diduga Manfaatkan Momentum HUT Bhayangkara"

Posting Komentar

loading...