Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan dua terduga teroris yang ditangkap di Surabaya merupakan bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah. Jadi total terduga teroris yang ditangkap pasca-kejadian bom Kampung Melayu sebanyak 36 orang.
"Jaringan Jamaah Ansharut Daulah jadi total setelah bom Kampung Melayu ada 36 orang yang ditangkap," kata Tito seusai acara pemberian penghargaan tanda Bhayangkara Pratama di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut Tito, 36 orang yang ditangkap tersebut merupakan bagian dari sel-sel jaringan JAD yang akan melakukan serangan teror. Namun ia sudah memerintahkan Densus 88 Antiteror menangkap para teroris.
"Tapi semua bukan terkait Kampung Melayu, tapi ada yang terkait Kampung Melayu, ada juga yang tidak terkait Kampung Melayu. Tapi mereka sel-sel JAD yang akan melakukan serangan teror, jadi Polri saya perintahkan Kadensus deteksi ketat sekali selama bulan Ramadan," ujar Tito.
Tito meminta tim Densus selama penangkapan terduga teroris harus sesuai dengan kewenangan dan temuan alat bukti. Jika tak terbukti, mereka harus dibebaskan.
"Kemudian lakukan langkah-langkah tindakan cepat. Kalau ada indikasi, lakukan penangkapan sesuai kewenangan dan undang-undang, termasuk alat bukti. Kita bisa melakukan penangkapan selama 7 hari. Kalau terbukti, tahan, sebagian besar tahan. Kalau tidak terbukti, kami lepaskan," tutur Tito.
detik.com
0 Response to "Pasca-bom Kampung Melayu, 26 Terduga Teroris Jaringan JAD Ditangkap"
Posting Komentar