Penyandang tunanetra isi Ramadan dengan tadarusan

Ramadan sangat dianjurkan diisi dengan mengaji atau tadarus Alquran. Para penyandang tunanetra di Kota Medan sekitarnya tak mau ketinggalan melaksanakan amalan ini.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tadarus Alquran menggunakan huruf braille ini dilaksanakan di kantor DPD Pertuni Sumut, Jalan Sampul, Medan. "Kita melaksanakan pengajian ini setiap Kamis," kata Syaiful Bakti Daulay, Wakil Ketua DPD Pertuni Sumut, Kamis.

Tidak kurang 60 penyandang tunanetra hadir di sana. Mereka membentuk 3 kelompok agar semua mendapatkan kesempatan membaca Alquran.

Kelompok pertama melaksanakan tadarus di ruang utama kantor. Seluruhnya kaum ibu. Kelompok kedua di musala belakang kantor. Lalu satu kelompok lagi, yang seluruhnya laki-laki, melaksanakan pengajian di pondok di halaman belakang kantor.

Semuanya bergantian membaca Alquran, saling menyimak dan saling mengoreksi. Mereka dituntun 3 orang instruktur.

Tadarus Alquran tahun ini lebih ramai dibanding tahun lalu. Mereka datang dari penjuru Kota Medan, mulai Kampung Lalang hingga Tembung. Sebagian lainnya datang dari wilayah Deli Serdang.

Para penyandang tunanetra ini bukannya punya kendala untuk datang ke pengajian ini. Salah satunya soal transportasi. Mereka harus mengeluarkan biaya antara Rp 40 ribu hingga Rp 60 ribu setiap kali datang.

"Berkat donatur, kami bisa mensubsidi Rp 20 ribu. Tapi kalau bantuan pemerintah belum ada. Ya kita berharap ada bantuan dari pemerintah," harap Syaiful.

Selain tadarus, para penyandang tunanetra ini juga rutin membaca Alquran di rumah masing-masing. Sebagian di antara mereka tetap mengikuti program 1 juz 1 hari. [did]

merdeka.com

loading...

0 Response to "Penyandang tunanetra isi Ramadan dengan tadarusan"

Posting Komentar

loading...