Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini tengah melakukan pembenahan aset dimiliki DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengangkat permasalahan aset di DKI Jakarta terjadi karena banyak tidak terurus sejak kepemimpinan gubernur lama.
"Modusnya ya enggak terurus. Makanya sekarang kita lagi inventarisasi. Satu enggak terurus, yang kedua alas haknya tidak cukup kuat atau ketrisut, yang ketiga tidak ada papan namanya, tidak ada pengamanannya," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.
Di lain tempat, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, mengatakan permasalahan aset DKI ini sudah lama terjadi. Karena itu, kini Pemprov DKI mulai membenahi aset-asetnya agar bisa dipertahankan.
"Persoalan aset Jakarta ini adalah persoalan belasan tahun yang lalu, bisa puluhan tahun yang lalu. Kurang tertib. Maka sekarang ada badan aset. Ini lagi kerja keras untuk kita inventarisir semua dengan bukti-bukti kepemilikannya yang sah dan benar, akan kita pertahankan semuanya aset-aset DKI ini," ujar Saefullah.
Kini, kata Saefullah, semua aset DKI sudah ada disimpan dan dikelola oleh Biro Pengelola Aset Daerah. Aset berupa kertas juga sudah dilindungi antikutu untuk mencegah kerusakan.
"Sekarang seluruh aset-aset kita ini yang sifatnya dokumen diamankan di BPAD dan disimpan di dinas arsip. Kita punya filing-nya udah luar biasa sekarang, udah canggih, bahkan anti-kutu, kalau sertifikat itu kan biasanya digerogotin, kalau udah kelamaan dimakan sama kutu-kutu buku, kertas itu pada rusak, nah sekarang ini kita rawat," ungkapnya.
Menurutnya dengan perawatan lebih baik semua aset DKI bisa dipertahankan. Dia juga optimis bisa meraih kembali aset DKI hilang.
"Jadi kalau ada persoalan-persoalan hukum, itu kita bisa buktikan. Jadi sedang menuju ke sana. Jadi sabar. Banyak cara, dicari terus pasti dapat. Kan BPN bisa kasih duplikasi segala macam," pungkasnya. [ang]
merdeka.com
0 Response to "Permasalah aset DKI sulit terurus, Djarot sebut itu modus"
Posting Komentar