Trump ke Iran: Negara Pendukung Teror Berisiko Jadi Korban

Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan simpati untuk korban serangan teror di Teheran, Iran. Namun Trump juga memperingatkan bahwa Iran telah menuai apa yang ditaburnya.

Sejumlah pelaku mendalangi serangan bersenjata dan aksi bom bunuh diri di gedung parlemen dan kompleks Mausoleum Ayatollah Khomeini pada Rabu waktu setempat. Sedikitnya 13 orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka dalam serangan yang terjadi nyaris bersamaan itu.

Baca juga: Garda Iran Tuding AS dan Arab Saudi Terlibat Teror di Teheran

Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror ganda itu. Otoritas Iran sendiri menyebut para pelaku yang seluruhnya warga negara Iran, telah bergabung menjadi anggota ISIS.

"Kita berduka dan mendoakan para korban serangan teroris di Iran, dan bagi rakyat Iran, yang menghadapi masa-masa sulit seperti ini," ucap Trump dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis.

"Kita menekankan bahwa negara-negara yang mensponsori terorisme, berisiko menjadi korban dari kejahatan yang mereka dukung," imbuhnya, tanpa menyebut negara yang dimaksud.

Baca juga: 'ISIS Merekrut' Penyerang Teheran dari Dalam Iran

Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert menyebut 'kebejatan terorisme tidak memiliki tempat dalam dunia yang damai dan beradab'.

"Kami menyampaikan belasungkawa untuk para korban dan keluarganya, dan menyampaikan doa kami untuk rakyat Iran," imbuhnya.

Sejak lama, Trump menuding Iran mendukung terorisme. Semasa kampanye pilpres tahun lalu, Trump menyebut salah satu prioritasnya adalah mencabut kesepakatan nuklir tahun 2015 yang disebutnya sebagai 'bencana'. Sebagai Presiden AS, Trump tetap mempertahankan kritikannya untuk Iran. Dalam kunjungannya ke Arab Saudi, bulan lalu, Trump menyerukan isolasi internasional terhadap Iran, yang ditudingnya mendukung terorisme.

detik.com

loading...

Related Posts :

0 Response to "Trump ke Iran: Negara Pendukung Teror Berisiko Jadi Korban"

Posting Komentar

loading...