Brebes - Di awal 80-an, Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dikenal sebagai kampung pengemis karena banyak warganya bermigrasi ke kota-kota besar, khususnya Jakarta, untuk menjadi pengemis. Namun, wajah kampung itu kini berubah 180 derajat.
Meski demikian, stigma kampung pengemis seakan tertancap dalam. Stigma itu bahkan membuat Budi, bukan nama sebenarnya, menelan ejekan teman-temannya di sekolah. Saking pedasnya ejekan para temannya, ia memilih tak bersekolah selama beberapa hari terakhir.
Kepada kedua orangtuanya, Budi hanya terdiam dan sesekali menangis di dalam kamarnya seorang diri. Karena mengalami trauma, Budi untuk sementara waktu beristirahat di rumahnya.
"Sudah puluhan tahun warga kami dipermalukan, direndahkan harga diri, dan dituding sampai sekarang jadi kampung pengemis. Kalau zaman dulu memang ada beberapa warga sini yang mungkin merantau menjadi pengemis, tapi itu sudah lama sekali. Sekarang ini warga kami yang perantauan tidak berprofesi seperti itu," ucap Wamadiharjo Susanto, tokoh masyarakat desa setempat, kepada Selasa.
Karena stigma itu, ia tak sampai hati melihat bocah yang masih duduk di bangku SD Negeri harus menerima kenyataan dipermalukan teman sekolahnya hanya karena berasal dari Desa Grinting.
"Enggak kuat diolok-olok temanya di sekolah, akhirnya bocah itu nggak mau berangkat sekolah trauma takut di-bully terus kalau di sekolah," ucap Wamadiharjo.
Namun, sebutan sebagai kampung pengemis kembali disematkan melalui pemberitaan di salah satu stasiun TV swasta nasional beberapa hari lalu. Hal itu, tuturnya, kembali menggores luka di hati 17.800 warga Desa Grinting. Pasalnya, kondisi itu sudah jauh berbeda dengan fakta saat ini.
"Anggapan seperti ini sangat nista sekali. Warga kami yang perantauan tidak berprofesi sebagai pengemis. Tapi, banyak yang dagang soto Betawi, dagang di pasar hingga dagang makanan lainnya di perantauan," ucapnya.
Di dalam pemberitaan investigasi berdurasi sekitar 30 menit itu, narasi yang disampaikan banyak tak sesuai dengan fakta di lapangan. Terlebih, pemberitaan itu tak dikonfirmasikan dengan pihak pemerintah desa ataupun warga asli desa setempat.
"Memang ada wawancara dengan Ibu Bupati Idza Priyanti, tapi itu disampaikan secara umum saja dan tak mendetail," kata Wamadiharjo yang juga anggota DPRD Brebes dari Fraksi PKS itu.
liputan6.com
0 Response to "Warga Desa Grinting Brebes Melawan Stigma Kampung Pengemis - Regional"
Posting Komentar