Mereka mengaku ikhlas dan menerima insiden penyerangan Siamang di Taman Rakyat Kebon Rojo Blitar, Sabtu lalu sebagai musibah. Mereka tidak akan menyalahkan pihak manapun, apalagi melaporkan kejadian itu ke polisi.
"Kami sudah menerima semua ini sebagai musibah, kami sudah ikhlas. Memang ini kesalahan saya yang lalai mengawasi anak saya ," kata ayah Aisha, Khomad Muhjaidin pada detikcom di rumahnya, Rabu.
Khomad menambahkan, walaupun jempol kanan anaknya akan cacat permanen, namun dia masih bersyukur anaknya tidak mengalami trauma berlebihan pasca kejadian.
![]() |
"Sekarang sudah mau bermain-main sama teman sebanyanya. Tapi kalau sama orang yang belum kenal, memang masih agak takut," ungkapnya.
Mendengar jika kandang Siamang sudah dibuatkan pagar pembatas, Khomad mengaku senang. Dia berharap suatu saat nanti anaknya akan diajak kesana lagi agar tidak takut pada binatang.
"Saya sudah dengar kalau pengelola mengevaluasi keamanan kandang. Katanya sudah dibuatkan pagar juga, ini berarti memang ada perhatian serius dari pemerintah. Sudahlah ini memang musibah, tidak usah diperpanjang lagi," pintanya.
Pasangan Khomad Muhjaidin dan Eka Agustinawati warga Sanankulon, Blitar, mengunjungi Taman Rakyat Kebon Rojo Kota Blitar, Sabtu. Mereka sekeluarga berkunjung menikmati libur lebaran. Namun naas, anaknya Aisyah dicengkeram siamang hingga jempol tangannya putus.
detik.com
0 Response to "Apa Kabar Aisha Balita Korban Penyerangan Siamang di Blitar?"
Posting Komentar