Sidang perkara dugaan suap kepada mantan hakim konstitusi Patrialis Akbar terkait uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang kesehatan hewan ternak, kembali digelar di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta Pusat. Patrialis Akbar hadir menjadi saksi untuk terdakwa Basuki Hariman dan NG Fenny.
Dalam persidangan ini, muncul istilah "grosir dan eceran" pada percakapan Patrialis dan Kamaludin, orang dekat Patrialis. Hal ini terungkap saat jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi memutarkan rekaman percakapan antara Patrialis dengan Kamaludin sekitar pertengahan bulan Desember tahun 2016.
"Apa maksud grosir eceran pada percakapan saudara saksi di sini?" tanya jaksa Lie Putra Setyawan kepada Patrialis, Senin.
Namun mantan menteri hukum dan HAM itu mengaku tidak tahu tercetusnya istilan grosir dan eceran pada percakapannya dengan Kamaludin. Pengakuannya sempat diragukan oleh tim jaksa lantaran istilah itu pertama kali dikatakan oleh Patrialis Akbar.
Dia juga menjawab tidak tahu maksud percakapan Kamal yang menggunakan istilah tersebut.
"Enggak tahu," jawab Patrialis
"Ini ucapan bapak betul?" cecar jaksa lagi.
"Betul tapi enggak tahu. Ada yang putus, artinya yang mengucapkan grosiran Pak Kamal," ucapnya.
Transkrip percakapan Patrialis dengan Kamal antara lain sebagai berikut;
Kamaludin : enggak mau kalau itu katanya
Patrialis : yang itu yang grosiran itu kan?
Kamaludin : iya. Dia bilang gawat itu katanya
Patrialis : iya iya
Kamaludin : bener iya
Patrialis : iya memang
Kamaludin : iya dia bilang jangan deh jangan bos jangan deh katanya
Patrialis : itu kan pedagang grosiran
Kamaludin : betul betul pedagang ini. Pedagang enggak bukan partai kecil pasti ininya apa? Bukan partai kecil. Eee sendal jepit enggak mau dia
Patrialis : enggak ada eceran enggak ada
Kamaludin : enggak ada eceran grosir
Patrialis : ah terus antum udah temui adinda itu
Kamaludin : oh belum. Nanti, jangan ana adalagi ini temennya juga temen dia, ana utus dia aja jadi seolah-olah enggak ada hubungannya dengan ana
[msh]
merdeka.com
0 Response to "Di sidang Patrialis Akbar, muncul istilah grosir dan eceran"
Posting Komentar