Jakarta - Pansus hak angket KPK di DPR hari ini mengunjungi Lapas Sukamiskin di Bandung untuk bertemu dengan koruptor. Lembaga antikorupsi, Indonesia Corruption Watch menilai langkah pansus angket sebagai bentuk pemufakatan jahat terhadap KPK.
Kunjungan pansus angket ke Lapas Sukamiskin dilakukan untuk mewawancarai narapidana koruptor terkait kinerja KPK dalam menangani perkara korupsi. Selain ke Sukamiskin, pansus rencananya juga akan mengunjungi Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur, dengan tujuan yang sama, meski belum jelas kapan waktunya.
"Mewawancarai koruptor patut diduga sebagai skenario menciptakan kampanye negatif kepada KPK. Sudah dapat ditebak, sebaik apapun kinerja KPK, jika narasumbernya adalah koruptor pasti penilaiannya jelek kepada KPK," ungkap Peneliti ICW Donald Fariz kepada wartawan, Kamis.
Baca juga: Pansus Angket KPK ke Lapas Sukamiskin Temui Napi Koruptor |
"Mewawancarai koruptor untuk menilai KPK adalah sebuah pemufakatan jahat untuk mendeskreditkan KPK," imbuhnya.
Menurut Donald, secara hukum seluruh terpidana korupsi yang telah telah berkekuatan hukum tetap sudah terbukti melakukan kejahatan korupsi. Pada saat yang sama, vonis bersalah itu disebutnya sebagai pembuktian kinerja KPK sudah benar.
"Jika saja proses hukum yang dilakukan KPK keliru atau menyimpang, tentu putusannya akan bebas atau lepas. Apalagi sekarang ada tahapan pra-peradilan untuk menilai keabsahan proses hukum yang dilakukan oleh penegak hukum termasuk di dalamnya KPK," tutur Donald.
Dia menilai kunjungan pansus angket yang dipimpin oleh Agun Gunandjar tersebut bermuatan politis. Bahkan Donald menilainya apa yang dilakukan pansus angket ini sebagai sebuah panggung sandiwara untuk mencari-cari kesalahan KPK.
"Jika setiap tahapan proses hukum yang dilakukan oleh KPK sudah diuji oleh peradilan akan dinilai oleh pansus dan koruptor, maka sudah ditebak kunjungan pansus akan bermuatan politis," tegasnya.
Baca juga: Pimpin Kunjungan ke Sukamiskin, Ketua Pansus Angket Dipanggil KPK |
"Sukamiskin dan Pondok Bambu akan jadi panggung sandiwara pansus untuk mencari cari kesalahan KPK yang dibumbui cerita koruptor," imbuh Donald.
Tujuan pansus menemui napi koruptor diklaim untuk mengorek bagaimana cara pemeriksaan KPK dalam satu kasus korupsi. Pansus menyatakan akan fokus pada proses pemeriksaan penyidikan pesakitan korupsi oleh KPK.
"Ini jelas adalah kolaborasi koruptor dan pansus hak angket untuk melemahkan bahkan membubarkan KPK," ujar Donald.
Seperti diketahui, pagi ini rombongan Pansus angket berangkat dari DPR menuju Lapas Sukamiskin. Ketua Pansus angket, Agun Gunandjar memimpin langsung kunjungan ini bersama wakilnya, Dossy Iskandar. Selain itu, anggota pansus yang ikut ke Sukamiskin adalah M Misbakhun.
Selain proses pemeriksaan, Pansus angket akan menanyakan soal pembayaran denda perkara korupsi. Napi koruptor juga akan ditanya tentang ganti rugi yang diputuskan majelis hakim dalam persidangan.
Langkah Pansus menemui napi koruptor ini bisa dibilang sebuah manuver. Sebelumnya, Pansus juga punya rencana untuk memanggil langsung mantan koruptor ke DPR.
"Iya pasti, ada yang polisi, jaksa, ada yang mantan koruptor, pasti ini banyak dipanggil semua. Makanya saya nggak bisa mengatakan outcome-nya a, b, c, tergantung hasil penyelidikannya," kata Agun, Rabu.
detik.com
0 Response to "Pansus Angket KPK Temui Napi Korupsi, ICW: Itu Pemufakatan Jahat"
Posting Komentar