Pasar dengan terminal wisata di Banyuwangi akan segera beroperasi

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memiliki inovasi untuk mensinergikan pasar tradisional dengan terminal pariwisata. Pada akhir 2017, Pasar Tradisional Sobo yang disinergikan dengan terminal wisata terpadu ditargetkan mulai beroperasi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, I Ketut Kencana Nira mengatakan, pasar terminal wisata terpadu memiliki lahan seluas 10.315 hektare dengan bangunan empat lantai. Didesain oleh arsitek Andra Martin, dengan konsep go green.

Pada lantai atas, akan ada penginapan dormitory dengan kamar mandi dalam untuk wisatawan. Kemudian di lantai dua, untuk pedagang Industri Kecil Menengah, UMKM, yang menjual oleh-oleh handycraf dan berbagai kerajinan.

"Lantai bawahnya lagi untuk pedagang kuliner. Lantai paling bawah dibuat konsep untuk mangkal taksi-taksi. Jadi ini semua terintegrasi antara pariwisata, pasar tradisional dan perhubungan. Ini tinggal menyelesaikan sedikit lagi, akhir tahun sudah diresmikan," jelas Ketut kepada Merdeka.com, Rabu.

Dia melanjutkan, para pedagang tradisional di Pasar Sobo yang berjumlah 84, akan diprioritaskan untuk jualan di terminal wisata terpadu.

"Pedagang yang dulu akan tetap digandeng. Tapi harus mengubah pola yang mendukung pariwisata Misalnya, mulanya dia jualan pakan burung, nanti kita arahkan. Diajak untuk bisa menjual hasil hasil IKM yang ada untuk oleh. Sisanya akan dilelang," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Cipta Karya, Kabupaten Banyuwangi, Mujiono menambahkan saat ini sedang melakukan penuntasan pembangunan pasar untuk para pedagang di sisi utara.

"Akhir Juli akhir akan kita lanjutkan membangun sisi utara. Kemudian yang sisi timur sudah selesai 100 persen, harapannya, membangun sisi utara, agar pedagang tradisional bisa dipindahkan ke sisi timur," ujarnya. [hhw]

merdeka.com