Teheran - Kepala Garda Revolusioner Iran, Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari terang-terangan menyebut Arab Saudi sebagai negara teroris.
Hal tersebut disampaikan Jafari saat dirinya mengumumkan bahwa jabatannya sebagai pemimpin pasukan elite Iran tersebut telah diperpanjang untuk tiga tahun mendatang.
Jafari telah 10 tahun menjabat sebagai panglima pasukan militer elite Iran tersebut. Masa jabatannya seharusnya berakhir dalam tiga bulan ini. Namun dalam pidatonya seperti dilaporkan kantor berita Fars dan Tasnim, Jafari mengatakan dirinya akan terus menjabat hingga setidaknya tahun 2020 mendatang.
Dalam pidatonya di pertemuan Garda Revolusioner di Teheran, Jafari menyorot tentang ancaman dari Saudi.
"Saat ini, Saudi telah menjadi negara teroris di wilayah ini," tutur Jafari seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu.
"Saat ini di wilayah kita, hanya negara-negara yang cukup kuat yang akan tetap aman," imbuhnya.
"Kita menghadapi satu musuh yang hanya memahami bahasa kekerasan, jadi kita tak bisa berbicara pada musuh tersebut dengan bahasa lain," katanya.
Diimbuhkan pejabat militer Iran tersebut, meski begitu, masih ada ruang untuk negosiasi.
"Beberapa mencoba mengatakan bahwa kita menolak interaksi dengan dunia dan menginginkan perang," ujar Jafari. "Saya katakan dengan suara keras bahwa Sepah juga menginginkan perdamaian, namun perdamaian hanya bisa terwujud dan bertahan jika musuh takut memulai perang dengan kita dan takut akan konsekuensinya," tandasnya.
Pada September 2007, Jafari dipilih oleh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk memimpin Garda Revolusioner. Garda dibentuk untuk menjaga revolusi Islam 1979. Pasukan elite ini mengawasi operasi eksternal Iran di Suriah, Irak dan lainnya serta menjalankan operasi ekonomi dan intelijen domestik mereka sendiri.
detik.com
0 Response to "Pejabat Militer Iran Sebut Arab Saudi Negara Teroris"
Posting Komentar