Solo - Pemerintah Kota Surakarta disebut tidak konsekuen dengan janjinya. Sebab telah melakukan penyegelan terhadap 35 kios pedagang kaki lima Shelter Sriwedari.
Hal tersebut disampaikan Ketua Paguyuban Selter Sriwedari, Buyeng Hartawan alias Wawan, menanggapi penyegelan kios Selter Sriwedari yang dilakukan Pemkot Surakarta pada hari Rabu kemarin.
Para pemilik kios mengakui telah lama tak berjualan. Bahkan pada akhirnya 35 kios itu mereka serahkan kembali kepada Pemkot Surakarta. Sebanyak 35 kios tersebut kemudian disegel oleh petugas Dinas Perdagangan.
Menurutnya, pedagang tidak berjualan karena sepinya pengunjung. Hal tersebut membuat mereka merugi jutaan rupiah selama mereka direlokasi dari tempatnya yang lama di citywalk Jalan Slamet Riyadi.
"Sejak dipindah di Selter Sriwedari, kami menderita kerugian sekitar Rp 5 juta sampai Rp 9 juta. Banyak pedagang yang stres," kata Wawan melalui telepon, Kamis.
Selama masih berjualan, pihaknya masih menunggu janji Pemkot yang akan mempromosikan selter khusus kuliner itu. Namun janji-janji tersebut, menurutnya belum ada yang direalisasikan.
"Kami hanya diiming-imingi janji yang tidak terealisasi. Katanya mau buka Museum Keris, event-event. Katanya ada masterplan tanah Sriwedari. Tapi semua itu tidak ada buktinya," ujar dia.
Saat ini Wawan termasuk pedagang yang mengembalikan kiosnya kepada Pemkot Surakarta. Dia mengaku sudah tidak kuat menanggung kerugian jika memaksakan berjualan di Selter Sriwedari.
"Dulu di citywalk bisa dapat bersih Rp 150 ribu sehari. Kalau di tempat baru seperti kuburan, kadang tidak dapat sama sekali. Selama ini kebutuhan ditutup sama istri saya. Saya sudah tidak bisa bersabar lagi," katanya.
Pedagang lainnya, Agus, juga mengaku mengalami penurunan pendapatan. Namun dirinya masih bersabar dan tetap akan berjualan di Selter Sriwedari.
"Kalau hari biasa memang sepi. Tapi kalau Minggu ramai, soalnya ada bursa mobil di sini," kata Agus yang berjualan minuman dan rokok.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Surakarta, Subagiyo, tidak mempermasalahkan tudingan para pedagang. Pasalnya, janji-janji yang diutarakan pemkot saat ini sedang dalam proses realisasi.
"Nanti kalau Museum Keris dibuka pasti akan lebih ramai. Sekarang juga sudah ada 40-an orang yang ngantre ingin berjualan di situ. Akan kita seleksi dulu, kita lihat serius apa tidak. Yang jelas, mereka yang sudah mengembalikan kios tidak akan kita beri jatah lagi," pungkas Subagiyo.
detik.com
0 Response to "Pemkot Solo Disebut Tak Tepati Janji, Gara-gara Segel Kios"
Posting Komentar