Jakarta - Mulyadi, pelaku penusukan dua anggota Brimob, membeli sangkur di Bekasi. Sangkur dibeli beberapa hari sebelum penusukan di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, Jumat pekan lalu.
"Beberapa hari sebelum kejadian, kakaknya tahu dia membeli sangkur di Bekasi," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin,.
Namun, menurut Setyo, kakak Mulyadi tidak mengetahui tujuan adiknya membeli sangkur itu. Mulyadi sempat pamit pulang kampung kepada kakaknya.
Namun ternyata, Mulyadi menusuk anggota Brimob di Masjid Falatehan, yang lokasinya dekat dengan Mabes Polri. Dua anggota Brimob yang menjadi korban adalah AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful B.
"Kakaknya tidak tahu akan digunakan untuk apa. Karena dia pamit akan pulang kampung, menemui temannya di Jakarta. Ternyata dia melakukan penikaman itu," jelas Setyo.
Hingga saat ini polisi belum menemukan adanya fakta Mulyadi bergabung dengan jaringan teroris tertentu. Mulyadi melakukan teror seorang diri.
Menurut Setyo, polisi memang menjadi target utama kelompok teroris. Sebab, ada doktrin yang menyebut polisi termasuk kafir harbi.
"Kegiatan mereka selalu dihambat oleh Polri. Maka mereka, dalam tanda petik, ingin balas dendam," katanya.
Sudah ada empat saksi yang diperiksa. Dari pemeriksaan saksi diketahui Mulyadi mendukung ISIS.
"Dia selalu mengatakan bahwa ISIS itu baik, khilafah itu baik. Dia terus menyampaikan itu," ujar Setyo.
detik.com
0 Response to "Penusuk 2 Anggota Brimob Beli Sangkur di Bekasi"
Posting Komentar