Saat Patrialis Akbar Diceramahi soal 'Rasa' oleh Hakim Tipikor

Jakarta - Mantan hakim konstitusi Patrialis Akbar didakwa menerima suap dari pengusaha Basuki Hariman terkait dengan pembahasan uji materi UU Peternakan dan Kesehatan Hewan. Di muka persidangan tipikor, Patrialis diceramahi ketua majelis hakim Nawawi Pamolango mengenai 'rasa' dan feeling.

"Ketika datang waktunya seorang Basuki Hariman bertanya kepada Anda mengenai judicial review ini, apakah terlintas di benak Anda sebagai seorang hakim, 'Jangan-jangan ada kaitannya pertanyaan yang sama dari Basuki Hariman dengan yang pernah ditanyakan Kamaludin'," kata Nawawi dalam persidangan terdakwa Basuki dan Ng Fenny di Pengadilan Tipikor, Jl Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin.

Sebelumnya Kamaludin kerap bertanya kepada Patrialis mengenai perkembangan penanganan kasus JR UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan di MK. Basuki, yang merupakan pengusaha impor daging, juga kerap menanyakan hal itu.

"Untuk meyakinkan itu, makanya saya bertanya kepada beliau," jawab Patrialis.

"Sejak saat itu, ada kesadaran kepada Saudara masuknya seorang Basuki Hariman dalam keseharian, datang, bertemu Saudara, ada relevansinya dengan JR itu atau tidak?" tanya hakim Nawawi.

"Akhirnya saya berkesimpulan ada," jawab Patrialis lagi.

Patrialis mengakui pernah memberikan draf putusan JR tersebut kepada Kamaludin. Hanya, dia menegaskan untuk tidak berbicara tentang uang dengan Basuki, yang merupakan rekan Kamaludin.

"Ketika Anda memberikan konsep putusan, apakah dalam benak Anda omongan Kamaludin ada koneksi dengan omongan Basuki Hariman. Tidak terlintaskah kepada Anda bahwa konsep putusan itu akan sampai ke tangan Basuki Hariman?" ujar hakim Nawawi.

"Memang dari awal ada komitmen kita tidak boleh bicara…," jawab Patrialis, yang langsung dipotong Nawawi.

"Hakim itu biasanya nalurinya langsung timbul di dalam dirinya mengenai rasa, nilai rasa. Saya tidak terlalu peduli ketika Anda bilang menjadi hakim itu jangan ngomong soal duit dengan saya. Saya paling senang kalau orang ngomong duit dengan saya. Saya senang kalau orang mendekati saya dengan bawa tas. Sejauh saya tidak membicarakan tentang isi tas itu," tuturnya.

Menurut Nawawi, hakim adalah soal rasa dan feeling. Ia kemudian mempertegas pertanyaannya kepada Patrialis.

"Tetapi hakim itu adalah soal rasa di dalam. Saya menghargai Anda pernah menjadi hakim, tidak adakah rasa pada Anda bahwa datangnya Kamaludin memperkenalkan Basuki Hariman kepada Anda kemudian beberapa topik menyangkut JR itu ada hubungannya?" tanya hakim Nawawi.

"Kalau feeling-nya betul ada, Yang Mulia," jawab Patrialis.

Nawawi kemudian menyindir Patrialis, yang sebelumnya sempat mengatakan tidak mau seandainya bertemu dengan orang yang membawa tas.

"Lebih baik bawa tas daripada bawa masalah," ucap Nawawi, yang sehari-hari Ketua PN Jakarta Timur.

detik.com

loading...

Related Posts :

0 Response to "Saat Patrialis Akbar Diceramahi soal 'Rasa' oleh Hakim Tipikor"

Posting Komentar

loading...