Presiden Joko Widodo menyentil pemilik perusahaan Indonesia yang melantai di bursa saham luar negeri. Dirinya akan memanggil pemilik perusahaan tersebut untuk diajak melantai di bursa saham Indonesia.
"Banyak listnya, listnya saya ada. Paling nanti saya panggil satu per satu. saya ajak, tak maksa, saya tidak pernah maksa. Jangan produksi, bisnis, berkebun di sini kok listed-nya di Singapura, Hong Kong, New York. Tidak dong," kata Presiden Jokowi di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa.
Presiden Jokowi mengatakan dengan melantai di bursa Tanah Air akan turut membantu perekonomian Indonesia. Sejumlah perusahaan tersebut terbanyak bergerak di sektor perkebunan dan pertambangan.
"Ada perusahaan pertambangan, perusahaan sawit. Saya mengajak kok tidak memaksa. Itu akan memberikan efek bagi negara."
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, mengatakan terdapat 52 perusahaan perkebunan dan pertambangan Indonesia saat ini melantai di bursa saham luar negeri.
"Kita akan lihat apakah ada peraturan yang buat mereka berat listing di Indonesia. Tapi menjaga jangan sampai investor tidak mendapatkan haknya. Ada beberapa, tidak semua juga ya. Yang besar-besar sekitar 52 perusahaan," katanya.
Pihaknya berjanji akan mengkaji beberapa aturan dan kebijakan pasar modal untuk memudahkan beberapa perusahaan pertambangan dan perkebunan tersebut bisa melantai di Bursa Efek Indonesia.
"Terlebih kalau perusahaan pertambangan mereka di awal-awal eksplorasi butuh biaya. Belum ada penghasilan, revenue belum cukup. Kami akan lebih akomodatif agar pasar modal lebih likuid dan deep," katanya.
Menurutnya, setelah ada imbauan dari Presiden Jokowi, OJK akan lebih intensif berusaha agar makin banyak perusahaan melantai di bursa saham.
[bim]
merdeka.com
0 Response to "'Saya panggil perusahaan, bisnisnya di sini tapi listingnya di luar'"
Posting Komentar