Diduga tercemar, air di BKT berubah menjadi hitam dan bau

Air yang mengalir di Banjir Kanal Timur, Taman Malaka Barat, Jakarta Timur, belakangan mengalami perubahan warna. Jika biasanya air yang mengalir di BKT berwarna jernih, beberapa waktu belakangan berubah menjadi hitam dan menimbulkan bau tidak sedap.

Saat merdeka.com menyambangi lokasi, Senin siang, air terpantau begitu keruh dan hitam. Aroma tak sedap juga tercium.

Namun demikian, ada sejumlah orang yang turun ke BKT. Mereka terlihat mencari sesuatu di dalam air. Entah mencari ikan atau apa.

Fendi, penjaga Pintu Air 1 BKT, mengatakan beberapa waktu lalu ada dua orang berpakaian baju Dinas DKI Jakarta mengambil dua botol sampel air BKT. Informasi yang diperolehnya, air itu akan dites di laboratorium. Namun demikian dia tak mengetahui apa hasil tes laboratorium terhadap air di BKT yang diduga tercemar limbah itu.

"Kemarin dari DKI sudah ambil sampelnya. Mereka dua orang pakaian DKI, cuma saya enggak nanya, enggak permisi ke saya. Mungkin dia enggak tahu kali kalau ini ada yang nungguin atau bagaimana," katanya di Pintu Air 1, Taman Malaka, Jakarta Timur.

Dia membeberkan perubahan warna air tersebut kerap terjadi tiap musim kemarau. Menurutnya, masyarakat sekitar juga tak kaget melihat kondisi BKT yang berubah menjadi hitam saat kemarau. Namun, saat musim telah berganti atau hujan turun, warna air akan kembali normal.

"Nanti kalau hujan, setengah jam saja bagus airnya. Tapi kalau enggak hujan nanti begini lagi," katanya.

Dia mengatakan kekeruhan air di BKT PH-nya mencapai lebih dari tujuh. Artinya air itu tidak layak untuk menyiram tanaman apalagi buat kebutuhan sehari-hari warga.

Soal warga yang turun ke BKT, menurutnya mereka tengah mencari cacing, bukan mencari ikan. Cacing tersebut akan dijual oleh mereka.

"Bukan, itu nyari cacing. Tapi tidak tahu warga mana, yang jelas bukan warga sini," katanya. [dan]

merdeka.com