JAKARTA, — Presiden Joko Widodo langsung meluncur ke kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa sore, setelah memimpin dua rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta.
Iring-iringan kendaraan yang mengantar Jokowi cukup panjang karena sejumlah menteri juga ikut dalam rombongan itu.
Demikian pula para wartawan serta pegawai Biro Pers Sekretariat Presiden.
Meski rombongan berkendara di tengah jam pulang kantor, jarak 15 kilometer dari Istana ke Kelapa Gading ditempuh dalam 30 menit.
Rombongan pun tiba di Time Futsal yang menjadi tempat tujuan.
Jokowi mengajak para menteri, wartawan, serta pegawai Biro Pers Istana untuk bermain futsal.
Ia menyebutkan, pertandingan persahabatan itu dalam rangka menyambut Hari Pers Nasional.
"Saya beserta menteri-menteri ingin terus menjalin persahabatan dengan media," kata Jokowi sebelum pertandingan dimulai.
Jokowi memimpin Tim Kepresidenan yang terdiri dari para menteri, yakni Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto; Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi; Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin; Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri; Menteri Pariwisata Arief Yahya; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono; Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi; Menteri Pertanian Amran Sulaiman; dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Tim Kepresidenan juga diperkuat oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Tim ini melawan Tim Wartawan, yang terdiri dari wartawan berbagai media hingga pegawai Biro Pers Istana.
Grogi
Bermain futsal dengan orang nomor satu di negeri ini menjadi pengalaman dan kesan tersendiri, terutama bagi wartawan.
Awalnya, banyak yang khawatir satu lapangan dengan Jokowi akan dibatasi dengan aturan-aturan yang ketat dari Pasukan Pengamanan Presiden.
Sebab, selama ini, saat mendokumentasikan kegiatan Presiden, wartawan diminta menjaga jarak dan tidak terlalu dekat.
Mario, wartawan Rajawali Televisi, mengaku sempat bingung saat memulai permainan.
"Gue bingung mau main beneran apa enggak, karena takut ada aturan enggak boleh tackle Presiden atau jaga jarak sama Presiden," kata Mario.
Akan tetapi, ternyata tidak ada aturan semacam itu. Wartawan dibebaskan bermain layaknya bermain futsal sebagaimana mestinya.
"Ternyata main normal aja," ucap Mario.
Agus Rahmat, wartawan viva.co.id, juga awalnya mengaku sempat grogi dan takut bermain dengan Presiden.
Bahkan, ia beralasan, Tim Wartawan bisa banyak kebobolan karena tidak terlalu berani merebut bola dari Jokowi dan para pembantunya.
"Tiga gol pertama ya karena grogi dan takut nyenggol juga memang," kata Agus.
Akhirnya, meski di awal tertinggal tiga gol, Tim Wartawan bisa membalikkan kedudukan. Skor akhir 5-4 untuk kemenangan Tim Wartawan.
Adapun Jokowi hanya bermain pada 7 menit awal. Ia mengaku sudah kelelahan meski hanya bermain sebentar.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini sempat menciptakan sejumlah peluang, tetapi belum membuahkan gol.
Soal permainan Jokowi, Mario dan Agus mempunyai kesan yang sama.
Keduanya sama-sama menyayangkan kesempatan bermain futsal dengan Jokowi hanya berlangsung singkat.
Bagi Jokowi, olahraga tidak perlu dalam durasi yang lama, yang penting rutin dilakukan.
"Kalau kita ingin sehat baik dari usia anak-anak sampai orang tua, apa pun olahraganya, kerjakan setiap minggunya minimal tiga kali. Ya jogging minimal tiga kali, badminton tiga kali seminggu," ujar Jokowi seusai pertandingan.
kompas.com
0 Response to "Main Futsal Lawan Jokowi, dari Grogi hingga Takut "Nyenggol""
Posting Komentar