Masyarakat berbagai kalangan mulai dari usia muda hingga tua datang memadati setiap sudut jalan protokol tersebut. Mereka sengaja hadir untuk menyaksikan kemeriahan parade yang digelar oleh Pemkot Bandung itu.
"Saya sama keluarga sengaja datang pengen liat para raja-raja katanya datang ke sini. Pengen tau raja-raja tuh seperti apa," ujar seorang warga Cimahi, Siti Rokayah saat ditemui di lokasi.
Teriknya cahaya matahari sama sekali tidak menyurutkan antusias masyarakat untuk menyaksikan kemeriahan Asian African Carnival 2017. Mereka rela berdesak-desakan untuk melihat lebih dekat karnaval.
Prosesi Asian African Carnaval diawali dengan napak tilas para raja dari keraton se- Indonesia. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memimpin sekaligus membuka proses napak tilas tersebut.
Setelah penasaran prosesi napak tilas, kegiatan dilanjutkan dengan penampilan marching band dari Scapa AD yang semakin menyemarakkan suasana siang ini. Pengunjung menyambutnya dengan tepuk tangan.
Tidak habis di situ, pengunjung juga disuguhi penampilan para pasukan dari berbagai kerajaan di Indonesia. Para pasukan kerajaan itu menampilkan keterampilan bela diri dan persenjataan ala kerajaan.
Pengunjung juga dimanjakan dengan parade busana unik dari kerajaan-kerajaan di Indonesia. Design busana yang unik mengundang tepuk tangan pengunjung yang memenuhi kawasan itu.
"Wah saya baru kali ini liat pasukan kerajaan. Ternyata unik dan keren-keren," ungkap salah seorang pengunjung Riska di lokasi.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan karnaval ini gelar sebagai rangkaian peringatan Konferensi Asia Afrika ke-62 yang dihadiri raja dari kerajaan di Indonesia. Sekaligus mengagungkan persatuan NKRI.
"Indonesia datang dari keberagaman dan semangat yang luar bisa, berbeda-beda tapi satu Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Ridwan Kamil dalam sambutannya.
Tak hanya para raja kerajaan di Nusantara, Emil sapaan akrabnya, mengundang duta besar Venezuela yang menjadi ketua organisasi gerakan Non-Blok.
"Bandung menjadi rumah bersama, tahun depan mudah-mudahan bisa hadir kembali," ucap dia.
Asian African Carnival merupakan festival internasional untuk memperingati 62 tahun Konferensi Asia-Afrika. Acara parade Asia-Afrika dan parade budaya Keraton Nusantara mengawali rangkaian acara dari mulai pukul 11.00 hingga 22.00 WIB nanti.
Pelain parade, digelar pula Dasa sila Bandung Rendezvous yakni berupa pameran, kuliner, jejaring budaya Asia-Afrika di Balai Kota Bandung. Puncak acara akan dimeriahkan hiburan musik dengan bintang tamu Raisa di Balai Kota Bandung.
detik.com
0 Response to "Begini Kemeriahan Asian African Carnival 2017 di Bandung"
Posting Komentar