Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk rutin mengganti password e-mail maupun semua hal yang berkenaan dengan aktivitas dunia maya. Hal ini berguna agar terhindar dari tangan-tangan jahil.
Terkait siber security, seharusnya kita update password yang berkaitan dengan dunia siber. Sebisa mungkin atau paling tidak sebulan sekali harus diupdate dan lain sebagainya, ungkap dia saat ditemui usai acara konferensi pers soal malware Wannacrypt di Jakarta, Minggu.
Tak dimungkiri, kata dia, dengan aktivitas dunia maya yang begitu sering, cenderung keamanan seperti mengubah password kerap dikesampingkan. Padahal, sisi keamanan juga penting untuk dipedulikan.
Kan kadang-kadang dari mulai create account e-mail Gmail atau Yahoo, dari beberapa tahun lalu sampai sekarang gak diubah-ubah. Jadi setidaknya hal itu juga perlu diperhatikan, terang dia.
Meski begitu, berbeda pendapat dengan pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya. Kata dia, tak masalah bila password kerap diganti. Hanya saja, bila sudah kena key logger akan sulit dan pastinya tidak akan berpengaruh.
Tetap aja passwordnya bisa diketahui peretas. Mau panjang sampai seperti judul skripsi juga percuma, ungkap dia.
Lantas bagaimana caranya? Dijelaskan Alfons, caranya adalah mengaktifkan TFA Two Factor Authentication dan OTP One Time Password. Dengan cara itu, peretas tidak akan bisa masuk ke akun e-mail maupun media sosial.
Itu kunci pengamanan yang harus dilakukan untuk mengamankan akun, jelas dia. [idc]
merdeka.com
0 Response to "Demi keamanan, password akun email harus sering diubah"
Posting Komentar