- Sebanyak 17 tahanan dan narapidana penghuni penjara Buimo, di Kota Lae, Papua Nugini ditembak mati, menyusul insiden pelarian massal yang terjadi di sana.
Surat Kabar PNG Post-Courier dan The National yang dikutip AFP, Senin, juga menyebutkan, ada 57 orang yang kini masih dalam pengejaran.
Para tahanan dan narapidana yang menghuni penjara di kota terbesar kedua di negera itu, melarikan diri bersama-sama pada Jumat.
Pelarian itu diiring desingan peluru yang ditembakkan para petugas penjaga penjara.
Pejabat kepolian yang memberi keterangan kepada dua media tersebut membenarkan ada 17 orang yang terbunuh, dan baru tiga yang tertangkap.
Sementara, 57 lainnya masih berada dalam pelarian.
"Ini adalah orang-orang yang tidak diinginkan dan akan menjadi ancaman bagi masyarakat," kata Komandan Kepolisian Metro Lae Inspektur Anthony Wagambie Jr.
Selanjutnya, Anthony memperingatkan warga di kota itu untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Mayoritas dari mereka yang lolos dan belum ditangkap terlibat kejahatan berat dan berada dalam tahanan menunggu persidangan," kata Anthony.
"Sejumlah besar dari mereka ditangkap tahun lalu karena kasus-kasus perampokan bersenjata, pencurian mobil, dan pencurian," sebut dia.
Penjara Buimo adalah penjara yang sama di mana polisi menembak mati 12 narapidana selama pelarian tahun lalu.
Kejahatan dan pelanggaran hukum di Papua Nugini, di mana warganya masih hidup secara tradisional di daerah terpencil, tergolong tinggi.
Anthony mendesak anggota keluarga dan rekan-rekan para buronan untuk tidak memberikan bantuan.
"Saya memperingatkan bahwa mereka pasti akan tertangkap, mereka harus melakukan apa yang baik, menyerah," katanya.
Baca: Bisnis Senyap Penjara yang Tak Terungkap
kompas.com
0 Response to "Pelarian Massal dari Penjara di Lae, 17 Napi Ditembak Mati, 57 Buron"
Posting Komentar