Dalam sehari terjadi empat kali kecelakaan yang melibatkan para pemudik di jalur lintas Denpasar-Gilimanuk. Dari empat kasus kecelakaan tersebut, dua orang meninggal dunia dan tiga orang mengalami patah tulang.
Kecelakaan yang mengakibatkan dua korban tewas terjadi Rabu pukul 01.00. Pemotor Sepeda bertabrakan dengan mobil pikap.
Kecelakaan terjadi di jalan umum lingkungan penginuman Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya KM 122-123 jurusan Denpasar-Gilimanuk. Berawal ketika sepeda motor datang dari selatan ke utara atau dari arah Denpasar ke Gilimanuk.
Pada situasi jalan lurus, pengendara sepeda motor mengambil haluan terlalu ke kanan, sehingga terjadi tabrakan dengan pikap yang pada saat bersamaan datang dari arah berlawanan.
Akibat kejadian itu pengendara sepeda motor Chohir Muchtar warga Dusun Krajan, Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Sedangkan yang dibonceng Mohamad Taufik meninggal dunia di RSU Negara setelah sempat mendapat penanganan tim medis. Sementara pengemudi pikap Ali Mahsun dari Dusun Selorejo Desa Temurejo Kecamatan Bangurejo, Banyuwangi luka ringan.
Semantara itu pada jam bersamaan terjadi kecelakaan yang dialami pemudik yang mengendarai sepeda motor dengan berboncengan. Lokasi kecelakaan lima meter sebelum jembatan Pohsanten, Desa Penyaringan, Mendoyo.
Akibat kecelakaan tersebut pengendara mengalami patah tulang kaki kanan dan harus dirawat di RSU Negara, sementara rekan yang diboncengnya mengalami luka ringgan.
Pada pukul 07.45 terjadi lagi kecelakaan yang melibatkan pemudik di Banjar Tegak Gede Desa Yehembang Kangin, Mendoyo.
Kecelakaan melibatkan bus yang dikemudikan Gatot Wahyudi dari Malang dengan sepeda motor yang dikendarai Alidi Ferxios, dari Denpasar Selatan.
Dari informasi yang diterima, kecelakaan terjadi ketika bus dari barat ke timur mendahului sepeda motor, dan dari arah timur datang sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi dan pengendara bergerak ke kanan sehingga terjadilah tabrakan.
Akibatnya pengendara sepeda motor mengalami patah tulang kaki kanan, dan terjatuh ke selatan jalan selanjutnya dikirim ke Puskesmas Mendoyo dan dirujuk ke RSU Negara.
Sementara sore kemarin sekitar pukul 18.15 WITA, laka lantas terjadi di wilayah Banjar Yehsumbul, Desa Yehsumbul, Mendoyo melibatkan truk.
Truk tersebut dikemudikan oleh Iwan asal Tangerang. Datang dari arah barat menuju ke timur atau dari arah Gilimanuk menuju Denpasar.
Saat memasuki tikungan Yehsumbul, truk mengalami rem blong sehingga menabrak papan baliho. Kondisi truk rusak pada bagian depan, sementara sopir selamat.
Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Nyoman Sukadana yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. "Saat ini kasus lakalantas tersebut ditangani unit laka Polres Jembrana," kata Nyoman Sukadana, Kamis.
Sukadana memastikan terkait arus mudik ini tercatat sudah 10 orang meninggal dunia akibat laka lantas di wilayah Kabupaten Jembrana. Paling tragis adalah insiden rombongan pemudik pada mobil travel dengan truk tronton. Pada insiden ini delapan orang tewas. [cob]
merdeka.com
0 Response to "10 Orang meninggal dalam kecelakaan arus mudik di Jembrana"
Posting Komentar