Bantuan Kaki Palsu Kapolda Jatim Ringankan Beban Djoko dan Dwiniarto

Surabaya - Dua orang yang mengalami cacat di kakinya, merasa bangga mendapat bantuan kaki palsu. Mereka yakni Kopral Satu Djoko Soemartono dan Bripka Dwiniarto Prasetyo Unit Sabhara Polsek Gayungan. Keduanya mengakui, bantuan kaki palsu dari Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin bisa meringankan bebannya.

"Saya bangga dapat bantuan kaki palsu. Dibandingkan dengan kaki palsu yang lama, yang ini, gerakannya lebih nyaman dan tidak berat," kata Djoko di sela penyerahan bantuan Kaki Palsu dari Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin di gedung Tri Brata, Mapolda Jatim, Jalan A Yani, Kamis.

Djoko merupakan pensiunan Brimob, dan kakinya mengalami cacat karena terkena ranjau saat bertugas di Timor Timur pada Tahun 1976.

Djoko yang tinggal di Asrama Polisi Ketintang, Surabaya ini, berkirim surat ke kapolda. Kebetulan, Kapolda Irjen Pol Machfud Arifin pernah tinggal di Aspol Ketintang. Karena dari kecil, dirinya berada di Aspol Ketintang.

"Ketika ada surat kepada saya untuk dibikinkan kaki palsu, saya perintahkan Kabid Dokkes, untuk menindaklanjuti dan mencari anggota atau pensiunan yang dapat diberikan bantuan kaki palsu," jelas kapolda.

Kapolda juga memerintahkan kepada kapolres jajaran, untuk mencari purnawirawan maupun anggota aktif yang mengalami musibah dan cacat pada kakinya, agar diberikan bantuan kaki palsu.

"Saya perintahkan ke Kabid Dokkes untuk mencari yang lain. Sekarang baru ketemu dua. Saya minta para kapolres jajaran, juga memberikan bantuan. karena menjalankan tugas atau kecelakaan dan mereka perlu dibantu," terangnya.

Bantuan kaki palsu tersebut tidak harus ditanggung sendiri. Katanya, Kabid Dokkes atau kapolres jajaran, dapat memberikan bantuan bekerjasama dengan pihak ketiga yang memiliki dana CSR.

"Saya berharap, anggota dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Semoga tidak ada yang menjadi korban kecelakaan. Kalau pun ada, kita akan berusaha memberikan bantuan," tuturnya.

Dalam penyerahan bantuan kaki palsu, juga dihadiri Bripka Dwiniarto Prasetyo, anggota Unit Sabhara Polsek Gayungan. Bantuan kaki palsu itu dinilai sangat meringankan bebannya,

"Desember 2010, saya pulang setelah piket pagi, saya mengalami kecelakaan lalu lintas. Kaki kiri saya diamputasi 6 cm diatas lutut," ujar Dwiniarto.

Ia mengatakan, selama pengobatan memang mendapatkan asuransi dari dinas. Namun, untuk kaki palsu, dia merogoh kocek sendiri dan sempat membuat frustasi, karena harga kaki palsu tidaklah murah, harganya mencapai belasan juta rupiah.

"Ya sempat frustasi, karena biayanya sendiri. Dengan adanya bantuan dari dinas ini, sangat meringankan beban," ujarnya sambil menambahkan, menggunakan kaki palsu, harus mengator pola makan.

"Badan nggak boleh kurus, nggak boleh kegemukan. Badan harus stabil," jelasnya.

detik.com

loading...

0 Response to "Bantuan Kaki Palsu Kapolda Jatim Ringankan Beban Djoko dan Dwiniarto"

Posting Komentar

loading...