Bos BPS sebut kebijakan HET pemerintah mampu tahan kenaikan inflasi

Kepala Badan Pusat Statistik, Kecuk Suhariyanto menilai kebijakan pemerintah dalam menetapkan Harga Eceran Tertinggi pada beberapa jenis komoditas mampu menekan angka kenaikan inflasi yang tinggi. Menurutnya, jika tak ada kebijakan HET Kemendag, bisa saja harga semakin liar dan kenaikan inflasi yang lebih tinggi.

"HET ini sangat mempengaruhi meski memang tetap terjadi inflasi. Tapi kenaikan inflasi ini tidak besar seperti momen-momen sebelumnya," ujarnya dikutip Minggu.

Selain kebijakan HET, operasi pasar yang dilakukan pemerintah juga bisa mengendalikan harga. Hal ini terjadi pada beberapa jenis komoditas seperti gula dan daging sapi.

"Ini bisa dilihat, gula pasir deflasi. Kalau tidak ada operasi pasar dia pasti naik. Harga daging sapi juga relatif stabil. Meski memang pada jenis bawang putih masih agak lepas," katanya.

Dia mengatakan untuk bawang putih memang masih menyumbang inflasi di Mei ini dikarenakan adanya proses supply dan demand yang tak stabil pada awal pekan Mei. Selain itu, beberapa spekulan yang menggoyang harga menjadi salah satu alasan mengapa bawang putih menyumbang inflasi pada Mei ini.

Sementara itu, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance, Rusli Abdullah sepakat bahwa harga bahan pokok tahun ini lebih stabil dibandlng tahun lalu. Menurutnya, hal ini juga disebabkan karena strategi pemerintah dengan gerakan stabilisasi pangan.

"Jika dibandingkan dengan tahun lalu, memang tahun ini harga kebutuhan pokok cenderung lebih kelihatan stabil, hal ini salah satunya disebabkan oleh Gerakan Stabilisasi Pangan yang digagas oleh Kemendag tersebut," kata Rusli.

Untuk memastikan stabilitas ini berlangsung tidak hanya selama Ramadan dan Lebaran, Kementerian Perdagangan terus mengintensifkan koordinasi dengan Kementerian Pertanian, Bulog, dan Polri, khususnya Satgas Pangan yang kini telah terbentuk hingga tingkat Polres.

[sau]

merdeka.com

loading...

Related Posts :

0 Response to "Bos BPS sebut kebijakan HET pemerintah mampu tahan kenaikan inflasi"

Posting Komentar

loading...