Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan meningkatnya perdagangan dan investasi intra ASEAN harus difasilitasi dengan kehadiran lembaga keuangan, terutama perbankan. Salah satu caranya adalah, menjalin kerja sama dengan bank sentral negara lain, terutama negara ASEAN.
Untuk mewujudkan hal tersebut, OJK dan Banco Sentral ng Pilipinas atau Bank Sentral Filipina sepakat menjajaki kerja sama dengan menandatangani Letter of Intent sebagai awal perjanjian bilateral dalam implementasi ASEAN Banking Integration Framework.
"Nah, oleh karena itu agreement kita ini bisa mempercepat. Sehingga kemudian bank dari Indonesia akan beroperasi di Filipina dan bank dari Filipina akan beroperasi di Indonesia," kata Muliaman, di Fairmont Hotel, Jakarta, Minggu.
"Dan tadi seperti digambarkan, hubungan ekonomi antara Indonesia dengan Filipina terus berkembang. Sulawesi Utara in particular dengan bagian selatan Filipina juga sudah banyak interaksi ekonominya, dan saya kira ini perlu difasilitasi dengan kehadiran lembaga keuangan," tambahnya.
Menurutnya, kerja sama ini sangat penting untuk kedua negara. Alasannya, kesepakatan ini akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia dan Filipina.
"Saya katakan AEC ini memiliki nilai ekonomi yang besar sekali bagi Indonesia. Saya singgung tadi mengenai intra-ASEAN investment and trade itu juga jadi begitu penting," pungkasnya.
Muliaman berharap kerja sama dengan negara-negara ASEAN bisa dijalin sampai akhir tahun ini. "Terpenting sekarang kita fasilitasi kehadiran lembaga keuangannya. Dengan demikian itu akan mempercepat. We hope we finalize all the negotiation by the end of the years," pungkasnya.
[sau]
merdeka.com
0 Response to "Bos OJK sebut perbankan fasilitasi kerja sama perdagangan di ASEAN"
Posting Komentar