Larangan tersebut dikarenakan banyaknya sampah sisa makanan dan botol plastik yang berserakan di rumput sintetis. Membludaknya jumlah pengunjung saat musim libur lebaran membuat volume sampah yang dihasilkan semakin berlipat.
![]() |
Dari pantauan detikcom pada Jumat sore rupanya larangan tersebut tidak diindahkan oleh warga. Mayoritas pengunjung tetap makan dan minum di hamparan rumput sintetis, bahkan beberapa di antaranya sengaja botram atau dalam bahasa Indonesia berarti makan bekal makanan bersama-sama.
Sejumlah pedagang makanan dan minuman juga nampak hilir mudik di antara para pengunjung untuk menjajakan dagangannya. Mayoritas dari mereka adalah para pedagang minuman dalam kemasan dan juga minuman instan dalam gelas plastik.
Sementara itu sejumlah meja panjang yang disediakan khusus sebagai tempat makan dan minum pengunjung yang berada di sekitaran lokasi terlihat kosong dan masih bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung.
![]() |
Selain dimanfaatkan sebagai tempat kumpul dan botram, hamparan rumput sintetis yang luas itu juga menjadi tempat bermain yang asik bagi anak-anak untuk bermain bola dan gelembung air sabun. Sehingga banyak dari warga yang memanfaatkan kawasan tersebut sebagai alternatif wisata yang murah meriah untuk keluarga.
Sementara itu salah seorang petugas berbaju Limnas, Rahmat, mengaku belum tahu soal larangan tersebut. Sejauh ini dia hanya ditugasi untuk menjaga keamanan, menegur jika ada warga yang membuang sampah dan memberikan informasi bagi pengunjung.
"Belum ada yang beri instruksi untuk itu. Hanya tugas biasa saja. Paling kasih teguran soal sampah sama kalau ada pengunjung yang masih pakai sepatu," ujar dia kepada detikcom.
Di sekitaran lapangan hijau ini terlihat banyak petugas yang berjaga. Mereka yang menggunakan kemeja putih berdiri di setiap sudut tempat pengunjung masuk dan keluar area rumput, sementara petugas berseragam linmas berjaga hilir mudik.
Beberapa petugas berseragam nampak melarang sejumlah pedagang untuk masuk ke areal rumput. Namun banyaknya pedagang tidak sebanding dengan jumlah petugas sehingga banyak yang lolos dan berjualan di dalam area.
detik.com
0 Response to "Dilarang Ridwan Kamil, Pengunjung Tetap Makan di Lapangan Alun-alun"
Posting Komentar