Kalaupun Ada, Isu Agama di Pilgub Jabar tak Akan Timbulkan Konflik Horizontal

Tiga calon yang kemungkinan bertarung di Pilgub Jabar/Foto: Istimewa
Bandung - Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Firman Manan menyebut isu sentimen keagamaan berpeluang hadir di Pilgub Jabar 2018. Hal disebabkan tingkat religius masyarakat di Jabar cukup tinggi.

"Tingkat religius masyarakat di Jabar cukup tinggi. Jadi isu politik identitas, sentimen keagamaan sangat mungkin hadir," kata Firman saat dihubungi via telepon genggam, Selasa.

Ia mencontohkan aksi 212 yang merupakan bagian dari dinamika Pilgub DKI Jakarta lalu menunjukkan masyarakat Jabar sangat peduli terhadap isu agama. Pasalnya, sebagian besar massa berasal dari Jabar.

"Misalnya kalau pakai indikator 212, massa paling banyak dari Jabar," tutur dia.

Kendati demikian, kata dia, aroma persaingan di Pilgub Jabar tidak akan sepanas Pilgub DKI Jakarta. Sebab di Pilgub Jabar nanti, tidak akan ada sosok calon yang menyerupai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Calon di Jabar tidak ada yang seperti Ahok, minoriti dan punya masalah, kalaupun muncul politik identitas tidak akan sekeras dan menimbulkan konflik horizontal. Apalagi kembali sejarah relatif tenang dan tidak ada konflik terlalu keras," kata dia.

Selain isu agama, kata dia, isu minimnya lapangan pekerjaan dan kemiskinan masih akan menjadi sorotan publik. Mengingat, persoalan di Jabar cukup kompleks dengan karakteristik masyarakat dan georgrafis yang beragam.

"Persoalan di Jabar lebih kompleks di banding Jakarta. Isu pedesaan bisa berkembang soal kemiskinan, lapangan kerja dan perkotaan isu lapangan kerja dan infrastruktur," jelas Firman.

detik.com

loading...

0 Response to "Kalaupun Ada, Isu Agama di Pilgub Jabar tak Akan Timbulkan Konflik Horizontal"

Posting Komentar

loading...