Salat Id di Masjid Indonesia Tokyo: Tertib, Senyap dan Toleransi

Tokyo - Suara takbir begitu menggema seusai salat Subuh di dalam Masjid Indonesia Tokyo, tempat pusat pelaksanaan salat Idul Fitri masyarakat Indonesia di Tokyo, Jepang. Hal ini mengingatkan suasana takbiran di Tanah Air. Meskipun demikian, suara takbiran di dalam masjid nyaris tidak terdengar di luar sehingga tidak mengganggu masyarakat Jepang yang masih terlelap tidur.

Baca juga: Perayaan Idul Fitri 4.000 WNI di KBRI Tokyo 'Diwarnai' Hujan Deras

Jepang dikenal sebagai negara yang bebas dan tidak terlalu peduli terhadap urusan agama, sehingga masing-masing orang bebas menjalankan keyakinannya. Di sisi lain, tidak sedikit warga Jepang yang begitu sensitif terhadap kebisingan, seperti suara anak-anak di TK, dan tidak segan-segan memanggil polisi bila merasa terganggu.

Sehingga panitia pelaksanaan Salat Idul Fitri di Jepang, perlu memastikan tidak ada suara yang mengganggu ketika takbiran dan salat Idul Fitri. Sebelum hari pelaksanaan, panitia pun telah berkoordinasi dengan polisi setempat dan mengirim surat pemberitahuan ke warga Jepang di sekitar Masjid.

Perayaan Salat Idul Fitri kali ini begitu berkesan bagi masyarakat Indonesia di Jepang, karena pertama kalinya salat Idul Fitri dilakukan di Masjid Indonesia Tokyo, yang baru diresmikan 26 Mei yang lalu.

Baca juga: Ramadan Istimewa di Masjid Indonesia Tokyo yang Baru Dibuka

Tidak heran, sejak malam sebelum Idul Fitri, warga muslim Indonesia sudah berbondong-bondong datang dari berbagai wilayah Jepang untuk menginap dan melakukan persiapan salat Idul Fitri. Tidak kalah sibuknya dengan peserta, panitia juga mengatur tempat bagi warga yang menginap agar tidak menganggu tetangga sekitar.

Menjelang pukul 05.00 pagi, Masjid Indonesia Tokyo dan Sekolah Republik Indonesia Tokyo sudah tidak cukup lagi menampung banyaknya peserta salat Idul Fitri kali ini yang juga bertepatan dengan hari libur. Hujan yang mengguyur Tokyo sejak pagi, tidak menyurutkan animo masyarakat Indonesia untuk datang merayakan Idul Fitri bersama di Masjid Indonesia Tokyo.

Seiring dengan banyaknya peserta yang datang, panitia pun semakin sibuk mengatur barisan peserta. Tidak lupa panitia membawa papan yang berisi simbol-simbol untuk mengingatkan jemaah agar tidak bersuara dan tidak membuang sampah sembarangan.

Dibantu juga oleh polisi setempat, barisan peserta pun diarahkan untuk menuju jalan besar jauh dari pemukiman warga. Atas kerjasama dari peserta, walaupun antrean panjang peserta mengular sekitar 500 meter di luar masjid, arus keluar masuk peserta bisa berjalan dengan tertib tanpa menimbulkan kebisingan.

"Bila di Jepang, event ini seperti festival kembang api atau konser musik, namun di sini tidak ada kembang api bahkan musik, festival yang sangat sunyi. Sambil mengikuti anjuran pada papan bertuliskan "Harap Tenang", mereka memasuki gedung, dan peserta yang tidak dapat masuk berbaris rapih di pinggir jalan. Sama sekali tidak ada masalah," demikian kesan warga yang tinggal di dekat Masjid Indonesia Tokyo.

Tepat pukul 06.40, 20 menit lebih cepat dari rencana semula, pelaksanaan salat Idul Fitri untuk gelombang pertama akhirnya dimulai. Di tengah-tengah peserta, turut hadir juga Duta Besar RI untuk Jepang dan Mikronesia yang baru, Bapak Ir Arifin Tasrif.

Dalam sambutan Dubes Arifin, beliau merasa kagum dengan semangat warga Indonesia yang mengikuti pelaksanaan salat Id dengan tertib walaupun diguyur hujan dan mengapresiasikan kerja keras panitia yang telah menyiapkan acara ini dengan baik.

Peserta yang belum sempat menunaikan salat Ied, perlahan demi perlahan mulai bisa masuk ke masjid untuk melaksanakan salat Id. Dan akhirnya pada gelombang keempat yang diadakan sekitar pukul 09:30 pagi, semua peserta bisa dilayani untuk melaksanakan salat Ied dengan khusyuk.

Foto: Suasana salat Id di Masjid Indonesia Tokyo. Jemaah antre dengan tertib menunggu giliran salat Id yang berlangsung senyap

Diperkirakan total lebih dari 4.000 peserta mengikuti salat Idul Fitri di Masjid Indonesia Tokyo. Tidak hanya warga Indonesia, warga muslim Jepang maupun warga dari negara muslim lainnya juga mengikuti pelaksanaan salat Id ini.

"Banyaknya gelombang pelaksanaan salat Id kali ini, mungkin salah satu yang terbanyak diselenggarakan oleh KMII selama ini, menunjukkan betapa antusiasnya masyarakat Indonesia merayakan Idul Fitri di Masjid Indonesia Tokyo. Dan alhamdulillah, secara umum semua bisa berjalan dengan tertib tanpa menggangu warga sekitar," ujar Maulana, koordinator pelaksanaan salat Idul Fitri KMII.

Baca juga: Cara Komunitas Muslim Indonesia Kenalkan Islam pada Warga Jepang

Walaupun masih belum sempurna, warga muslim Indonesia di Tokyo sudah menunjukkan bagaimana bertoleransi sesungguhnya.

*) Dedy Eka Priyanto

Koordinator Divisi Dakwah Nihonjin – KMII, peneliti di IHI Corporation, Jepang

detik.com

loading...

0 Response to "Salat Id di Masjid Indonesia Tokyo: Tertib, Senyap dan Toleransi"

Posting Komentar

loading...