Jepara - Kalau di Tegal, nelayan minta Pemerintah membebaskan penggunaan cantrang, di Jepara lain lagi. Nelayan Jepara justru ingin Pemerintah segera merealisasikan larangan cantrang. Bahkan mereka mendesak tindakan tegas bagi nelayan pengguna cantrang.
"Kami justru senang kalau Pemerintah melarang nelayan pakai cantrang, karena itu merusak. Kalau perlu ditindak tegas untuk nelayan yang pakai cantrang," ujar Abdul Syukur, salah seorang nelayan di Jepara, Kamis.
Penangkapan ikan menggunakan cantrang, lanjut dia, akan menghambat perkembangbiakan ikan di laut. Bukan hanya ikan besar saja yang ditangkap, ikan kecil-kecil juga ikut. Bahkan rumah ikan ikut terjaring jika menggunakan cantrang, sehingga merusak lingkungan hidup ikan.
Sururi, nelayan lain, menambahkan, tinggal sebagian kecil nelayan di Kabupaten Jepara yang masih nekat menjaring ikan menggunakan cantrang. Hal itu karena semua paguyuban dan kelompok nelayan di Jepara selalu aktif melakukan sosialisasi dampak buruk dari cantrang.
"Memakai jaring standar untuk kapal 6 GT bisa dapat 5 kuintal ikan selama seminggu di laut. Modal Rp 3 juta, hasilnya bisa Rp 15 juta. Kalau pakai cantrang hasilnya bisa lebih. Memang lebih menguntungkan, tapi berdampak buruk bagi keberlangsungan ekosistem laut, ujar nelayan asal Demaan, Kecamatan Jepara tersebut.
Kasi Penangkapan pada Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Jepara, Paat Efendi, menuturkan nelayan di Kabupaten Jepara sudah sepakat untuk meninggalkan cantrang.
"Ada ribuan nelayan yang masuk anggota HNSI, semua sepakat tidak pakai cantrang. Tapi tetap ada, tapi itu di luar anggota kami. Karena itu kami minta pemerintah bisa tegas dalam hal ini," tandasnya.
detik.com
0 Response to "Nelayan Jepara Desak Pemerintah Tindak Tegas Pengguna Cantrang"
Posting Komentar