Pansus Kunjungi Sukamiskin, UGM: Simbol Dukungan pada Koruptor

Yogyakarta - Ratusan dosen Universitas Gadjah Mada menyatakan sikap menolak Hak Angket KPK. Tindakan pansus angket yang mengunjungi narapidana korupsi di Sukamiskin disebut sebagai simbol dukungan pada koruptor.

"Mereka menemui mereka yang sudah terpidana tindak kriminal korupsi. Tindakan ini jadi simbol bagaimana mereka mendukung para pelaku tindakan korupsi," ujar koordinator aksi yang juga merupakan Dekan Fakultas Hukum UGM Prof Dr Sigit Riyanto SH LLM di usai jumpa pers di Balairung UGM, Senin.

Menurutnya kunjungan tersebut harus dikritisi karena sudah menjadi bahan untuk keputusan politik.

"Kalau diletakkan dalam konteks hubungan kemanusiaan, tidak masalah. Tapi kalau dimaknai sebagai tindakan politik, bernuansa politik, dan menjadi bahan bagi keputusan politik, ini harus kita sikapi dengan kritis," urainya.

Sigit melihat kunjungan itu menjadi salah satu fakta bagaimana proses yang terjadi di DPR melawan gerakan anti korupsi di bangsa ini. Bahkan menurutnya, pansus itu sendiri sejak awal tidak memiliki legitimasi baik secara legal maupun moral.

"Banyak wacana dan fakta yang sudah menyampaikan bahwa pansus ini secara legal maupun moral tidak memiliki legitimasi. Ini menjadi sikap UGM," kata Sigit.

UGM saat ini masih terus mengumpulkan tandatangan dari dosen-dosen di kampus ini untuk meneken secara resmi sikap ini. Hingga hari ini sudah sekitar 400 dosen yang menandatanganinya.

Ditargetkan ada 1.000 dosen UGM yang akan mendeklarasikan sikap mendukung KPK dan menolak Hak Angket KPK pada 17 Juli 2017 mendatang.

detik.com

loading...

Related Posts :

0 Response to "Pansus Kunjungi Sukamiskin, UGM: Simbol Dukungan pada Koruptor"

Posting Komentar

loading...