JAKARTA, - Pelaku pemasang bendera ISIS di Polsek Kebayoran Lama, diketahui telah merencanakan aksinya sejak dua hari sebelumnya.
Pria berinisial GOH tersebut memantau lokasi pemasangan bendera saat mengantar neneknya ke pasar.
"Untuk survei, dilakukan pada 2 Juli 2017, sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, ketika yang bersangkutan mengantar neneknya ke pasar menggunakan motor Yamaha Mio warna hitam milik tantenya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto, Minggu.
Setelah itu, menurut Rikwanto, pada Senin, sekitar pukul 03.00 WIB, GOH memasang sendiri bendera ISIS di depan Polsek Kebayoran Lama.
Bendera dipasang setelah GOH merasa situasi aman.
Selain memasang bendera, GOH juga meletakkan surat ancaman yang sudah dibuat sebelumnya di rumah.
"Bendera dan surat ancaman tersebut dibuat sendiri oleh GOH. Masing-masing dibuat 2 buah, yang satu lagi disimpan di rumah," kata Rikwanto.
Polisi menduga pembuatan surat ancaman itu terinspirasi dari buku karangan Oman Abdurrahman, mantan napi kasus bom Cimanggis.
Oman pernah menjadi terpidana kasus pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar.
GOH berhasil ditangkap pada tanggal Jumat, sekitar pukul 21.00 WIB, di sekitar tempat tinggalnya.
Pemasangan bendera ISIS tersebut diketahui pertama kali terpasang di depan Polsek Kebayoran Lama oleh Bripka Billy pada Selasa pukul 05.30 WIB. Ia mendengar suara motor berhenti di pinggir jalan.
Lantaran merasa curiga, Billy langsung mengecek motor tersebut. Namun, motor itu langsung pergi dan didapati ada bendera yang identik dengan bendera ISIS terpasang di pagar depan Polsek Kebayoran Lama.
Dari peristiwa tersebut, diamankan barang bukti bendera warna hitam berukuran kurang lebih 100 sentimeter x 50 sentimeter bertuliskan huruf Arab "LailahaillAllah" dan sebuah botol plastik air mineral berukuran satu liter yang berisikan kertas karton kuning dengan pesan ancaman.
kompas.com
0 Response to "Pemasang Bendera ISIS Tinjau Polsek Saat Antar Nenek ke Pasar"
Posting Komentar